Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Socrates, Filosof Lalat Beracun dari Athena

24 Juli 2020   15:04 Diperbarui: 24 Juli 2020   15:07 1098
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang lain tampaknya tidak menyadari bahwa orang yang mengikuti jalan filsafat dengan cara yang benar sesungguhnyalah tengah mempersiapkan dirinya untuk menghadapi maut dan menjalani kematian_Socrates_

3 Babak Filsafat Yunani Kuno

Pembabakan Filsafat Yunani Kuno dibagi kepada tiga, sebelum Socrates, masa Socrates dan sesudah Socrates. Pembabakan ini pertanda bahwa Socrates tokoh penting dalam dunia filsafat.

Sesuatu yang sebagian orang lupakan dengan hanya membahas kontribusi pemikiran dan karya dari Plato dan Aristoteles terhadap ilmu pengetahuan.

Padahal Plato, murid dari Socrates dan Aristoteles murid Plato. Jadi, Plato dan Aristoteles mata air keilmuan menyauk dari Socrates.

Tiga pembabakan ini memiliki ciri khas masing-masing. Di masa sebelum Socrates lebih dominan mengkaji asal usul alam semesta (kosmologi) dan penciptaan alam semesta (kosmogoni) .

Di masa Socrates kajian filsafat berfokus kepada manusia (antroposentris) dan sedikit menyoal kosmologi dan kosmogoni.

Sedangkan di masa sesudah Socrates terjadi pengembangan ilmu pengetahuan yang ada dimasa sebelum dan masa Socrates. Dua tokoh terpenting yaitu Plato dan Aristoteles.

Pemikiran politik Plato yang tertuang dalam buku "Republik" merupakan pengembangan dari pemikir-pemikir filosof tentang politik, negara dan demokrasi dari masa sebelum dan masa Socrates.

Pun ilmu pengetahuan alam yang dikembangkan Aristoteles berasal dari masa sebelum Socrates dan masa Socrates.

Illustrated by Pixabay.com
Illustrated by Pixabay.com
Pembumian Filsafat Socrates

Kenalilah dirimu_Socrates_

Socrates berperan penting membawa turun kajian filsafat yang 'melangit' karena meneliti asal usul dan penciptaan alam semesta ke 'bumi' karena membahas manusia dan etika. Bahkan Socrates digelari 'Bapak Filsafat".

Pembumian filsafat yang dilakukan Socrates karena ada hubungan erat antara filsafat, manusia dan hidup. Filsafat merupakan perbincangan yang bermakna tentang kehidupan sehari-hari penduduk Kota Athena.

Ada tiga sebab mengapa Socrates 'membumikan' filsafat kemudian membicarakannya di keramaian orang-orang dan mengantarkan ke pintu-pintu rumah penduduk Kota Athena.

Pertama, Socrates hobi berjalan-jalan ke pasar tanpa sandal dan berpakaian sederhana. Ketika berjalan-jalan ini Socrates bertemu orang-orang.

Socrates melakukan tanya jawab kepada orang-orang itu. Biasanya pertanyaan yang diajukan Socrates seputar keadilan, kebaikan, keberanian.

Jawaban mereka akan ditanyakan lagi oleh Socrates hingga sampai ditemukan makna sebenarnya umpama tentang makna keadilan.

Kedua, di masa Socrates ada kaum sofis. Para sofis merupakan orang-orang yang mata pencaharian mengajari anak-anak muda Kota Athena filsafat dan beberapa ilmu pengetahuan supaya bermanfaat bagi kehidupan anak muda itu.

Sayangnya tak semua orangtua anak muda itu kaya-kaya dan mampu membayar filsafat dan ilmu pengetahuan yang diajarkan kaum sofis. Celakanya kaum Sofis hanya mengajari para anak muda yang mampu membayar dan kalangan bangsawan.

Socrates mengkritisi cara yang dilakukan kaum Sofis dengan mengajarkan filsafat dan ilmu pengetahuan kepada anak-anak muda Athena yang kaya dan bangsawan.

Pengajaran filsafat dan ilmu pengetahuan yang dilakukan Socrates tidak hanya diikuti anak-anak muda miskin namun juga anak muda kaya dan keturunan bangsawan. Tanpa dipungut biaya.

Murid-murid Socrates menjadi lebih terbuka pemikiran, berani berdebat dan mempertanyakan apa saja. Kekritisan anak-anak muda ini menggoncangkan bangunan sendi-sendi kehidupan rakyat Kota Athena di segala bidang.

Tembok-tembok kokoh kekuasaan dan penguasa bergetar hebat karena kritisnya anak-anak muda didikan Socrates.

Socrates dibenci sebagian penduduk Athena yang merasa kemapanannya terusik dan penguasa terancam kepentingannya.

Oleh para pembencinya, Socrates dianggap lalat beracun yang menganggu dengan terbang dan hinggap kesana kemari dengan menanamkan berpikir kritis ke sanubari para pemuda.

Supaya lalat beracun ini tidak semakin sering menganggu maka ia harus dibunuh dengan membuat tuduhan-tuduhan tak berdasar.

Ketiga, menurut Socrates, filsafat selama ini kurang memperhatikan dan mengkaji perbuatan manusia (etika) dan keutamaan hidup manusia (arte).

Oleh Driyarkara disebut dengan menanam "manusia sempurna dan susila" yang harus menjadi pendukung kesejahteraan negara. Negara tanpa kesadaran etika (susila) yang kuat ia akan ambruk.  

Illustrated by voi.id
Illustrated by voi.id
Socrates di Tikungan Maut

Saat perpisahan telah tiba, dan marilah kita tempuh jalan masing-masing. Aku mati dan kalian hidup. Manakah yang lebih baik, hanya Tuhan yang tahu_Socrates_

Kota Athena tempat lahir, besar dan tinggal Socrates (469-399 SM). Ayahnya bekerja sebagai pemahat patung dan ibu seorang bidan.

Fisik Socrates tidaklah gagah dan rupawan dengan isteri, Xantippe yang galak. Tapi para penduduk Kota Athena dan para muridnya mengagungkan Socrates karena baik budi pekerti dan tidak mencari keuntungan sendiri. Sesuatu yang mahal di zaman sekarang.

Socrates berani mengemukakan pendapatnya secara terus terang dan cara yang tajam, mahir berdebat, dan disertai sifat menyindir.

Suatu ketika Socrates mendatangi seorang pemuda yang bercita-cita menjadi jenderal, dan menasehatinya alangkah baik terlebih dulu mempelajari seni perang.

Saran Socrates diikuti si pemuda dengan mengambil kursus kilat dan mahir bersiasat perang. Setelah lulus si pemuda mendatangi Socrates dengan harapan dipuji dan memamerkan ilmu seni perang.

Socrates memang memuji namun dengan penuh sindiran dan menyuruh si pemuda lebih banyak belajar lagi karena tidak ada jaminan kursus kilat mahir membuat seseorang siap di medan perang yang sebenarnya.

Socrates sangat kritis kepada ketidakadilan penguasa. Kekritisan Socrates ini sangat tidak disukai penguasa dan dituduhkan tiga kesalahan di sidang pengadilan yaitu meracuni pemikiran anak-anak muda, tidak percaya dewa-dewa, membuat agama baru.

Karena dianggap bersalah, Socrates dipenjara. Hukuman mati menanti Socrates di usia 70 tahun. Di penjara para murid  sering mengunjungi Socrates.

Ada seorang muridnya yang akan berbicara kepada penguasa supaya Socrates dibebaskan. Murid yang mengusulkan ini bangsawan dan kenalan penguasa namun ini ditolak oleh Socrates.

Ada pula murid yang mengusulkan supaya Socrates meninggalkan Kota Athena secara diam-diam tapi ditolaknya.

Sebab Socrates tetap setia pada hukum negara. Socrates lebih memilih menerima hukum mati dengan minum racun.   

Illustrated by psikosun.blogspot.com
Illustrated by psikosun.blogspot.com
Metode Socrates

Yang saya tahu bahwa saya tidak tahu_Socrates_

Cara berfilsafat Socrates disebut dengan metode Socrates. Dinamakan seperti itu untuk mengabdikan nama yang membuat.  Metode Socrates disebut juga dengan maieutika tekhne.

Metode Socrates berbeda dengan metode tanya jawab lainnya yang ada. Pertama, metode Socrates dibangun dengan anggapan bahwa pengetahuan sudah berada dalam diri seseorang.

Pertanyaan-pertanyaan atau komentar-komentar yang tepat dapat menyebabkan pengetahuan tersebut muncul ke permukaan dari orang yang ditanya.

Kedua, dalam metode Socrates, pertanyaan-pertanyaan yang diberikan untuk menguji kebenaran (uji validitas) keyakinan atau pengetahuan yang telah tertanam dalam diri seseorang mengenai sesuatu.

Tujuan dari metode Socrates munculnya kemampuan berpikir kritis melalui tahapan-tahapan dengan melakukan penafsiran (interpretasi), kemudian menguraikan (analisis) ditindaklanjuti dengan penilaian (evaluasi) dan diakhiri dengan mengambil keputusan.  

Maieutika Tekhne (Teknik Kebidanan)

Maieutika tekhne bagai seorang bidan yang menolong seorang ibu dalam proses persalinan kelahiran bayi yang mana Socrates  terinspirasi dari pekerjaan ibunya.

Socrates memakai teknik kebidanan untuk menolong orang-orang mengeluarkan apa yang ada dalam batin dan pikiran orang itu dengan cara berdialog.

Umpama tentang kebaikan, ketika berjalan-jalan dan dijumpai seorang penjual penjual sayur di pasar maka Socrates berdialog tentang apa itu kebaikan.

Hasil jawaban dari ibu itu akan ditanyakan lagi oleh Socrates sampai ditemukan pengertian yang sebenarnya dari kata 'baik'.

Begitu juga ketika bertemu dengan seorang kesatria maka Socrates juga bertanya apa itu kebaikan. Jawaban dari si kesatria tadi akan ditanyakan lagi oleh Socrates.

Jawaban dari ibu penjual sayur dan kesatria itu bertolak dari pengalaman nyata keseharian mereka yang kemudian oleh Socrates diajak berdialog.

Sebab menurut Socrates, manusia dalam hati dan pikiran sudah mengetahui secara benar apa itu kebaikan namun belum terdefinisikan secara utuh dan dilakukan di hidup sehari-hari.

Maka mempergunakan "teknik kebidanan" Socrates menolong orang-orang untuk 'bersalin' mengeluarkan dari batin dan pikirannya sehingga melahirkan apa itu sebenarnya kebaikan? Siapakah saja orang yang dianggap baik?

Orang berbuat baik itu darimana sumbernya? Mengapa orang berbuat baik? Kapan kebaikan itu dianggap baik? Bagaimana bentuk berbuat baik dan cara berbuat baik?

Hasil dari "teknik kebidanan" adalah etika dan edukasi. Socrates mengajak orang untuk memperhatikan dan memuaskan jiwa dengan hidup beretika pun dengan dialog orang-orang merenungi supaya sadar tujuan hidupnya.

Illustrated by pixabay.com
Illustrated by pixabay.com
Risiko Berpikir Bebas

Barangkali inilah jalan filosof yang berdayakan akal untuk berpikir rasional, perenungan kritis, bertanya mendalam dan melihat lebih luas pesoalan-persoalan masyarakat.

Mengubah kehidupan manusia ke yang lebih baik, filosof akan bertaruh nyawa ke liang kubur, dipenjara berpuluh tahun, dianggap gila karena berbeda pemahaman, diasingkan ke tempat antah berantah, dikucilkan lingkungan.

Inilah jalan pemikir kebebasan (filosof) yang dilalui karena penguasa yang anti kritik dan ditelanjangi bau busuk kekuasaannya.

Pun adakalanya filosof dengan kebebasan berpikinya itu untuk tercerahkannya masyarakat memakan waktu yang panjang, daya tahan usia dan tenaga sampai perubahan terjadi.

Dua keadaan itu mengiringi jalan kebebasan berpikir filosof sebab filosof merekam beragam realitas bukan apa yang tampak kasat mata tapi ke jantung akar persoalan.

Tak selalu filosof mampu menyimpan rapi dalam pikiran dan nurani compang camping realitas yang dibuat penguasa.

Filosof perlu menyuarakan compang camping realitas supaya diketahui publik bahwa keadaan sedang tidak baik-baik saja dan perlu segera diperbaiki.

Ketika filosof beraksi dengan pemikiran kritisnya itu maka ia bagai lalat beracun dan siapkanlah diri penguasa untuk diusik terus-menerus sampai si penguasa sadar kesalahan yang dilakukan dan memperbaikinya.

JR

Curup

24.07.2020

Taman Bacaan

Bertrand Russel. Sejarah Filsafat Barat dan Kaitannya dengan Kondisi Sosio-Politik dari Zaman Kuno hingga Sekarang. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. 2014.

Sudiarja dan kawan-kawan (Penyunting). Karya Lengkap Driyarkara, Esai-Esai Filsafat Pemikir yang Terlibat Penuh dalam Perjuangan Bangsanya. PT. Kompas Media Nusantara, PT. Gramedia Pustaka Utama, Kanisius. Jakarta. 2006.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun