Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sains dalam Timbangan Filsafat

27 Juni 2020   09:26 Diperbarui: 27 Juni 2020   09:26 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Pixabay.com

Sains yang Berwajah Ganda

Kemunculan ilmu dan pesatnya perkembangan ilmu yang berujung tekonologi tidak bisa dilepaskan sejarah filsafat (ilmu pengetahuan).

Secara garis besar pembabakan sejarah ilmu pengetahuan dari kemunculan ilmu pengetahuan periode Yunani Kuno (abad 6 SM-3 SM) kemudian dilanjutkan oleh Romawi Kuno (abad 8 SM-5 M).

Kemudian dilanjutkan oleh Islam (abad 6 M-12 M) lalu dilanjutkan lagi oleh Eropa Abad Pertengahan (abad 5 M-15 M), dan "disempurnakan" oleh Eropa Modern (ababd 15 M-saat ini).

 Dipicu oleh renaisans --kebangkitan kembali ilmu dan peradaban Eropa di abad ke-15---kemudian melahirkan masa modern menjadikan ilmu mengalamai spesialisasi keilmuan. Ini menjadikan ilmu terkota-kotak sesuai dengan ciri khas masing-masing.

Di satu sisi ini baik karena ada garis pemisah yang jelas antara satu ilmu dengan ilmu lainnya dengan mengetahui objek yang dibahas dan bagaimana cara membahasnya sehingga menyelesaikan persoalan manusia.

Di lain sisi ada imbas buruk yaitu muncul kepongahan ilmuan, atau satu ilmu merasa lebih unggul dari ilmu lainnya. Dominasi antar ilmu terjadi. Mendaku yang paling berkompeten.

Lupa bahwa ilmu pengetahuan dengan ciri khasnya itu sejatinya saling isi mengisi dan bersinergi untuk menyelesaikan persoalan manusia itu tadi.

Sains berwajah ganda, buruk dan baik. Ciri khas sains yang disebut dengan metode ilmiah (observasi, eksperimen, validasi, dan objektif) menolong manusia untuk menyelesaikan persoalan dan membuat baik keadaan.

Contoh sederhana sains yang menghasilkan teknologi sehingga memudahkan manusia dalam berkomunikasi walaupun terbentang jauh jarak dan fisik.

Dulu sangat susah berkomunikasi dengan hanya mengandalkan surat namun kini dengan adanya smartphone, komunikasi menjadi lancar, mudah dan mendekatkan yang jauh.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun