Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Percakapan Bang dan Dik tentang Kompasiana dan Menulis

23 Juni 2020   00:16 Diperbarui: 23 Juni 2020   00:49 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Pixabay.com

+ Apa yang akan terjadi jika pisau berkarat dan tumpul seringkali diasah Dik?

- Akan tajam, Bang.

+ Pun begitu menulis, Dik.

+ Semakin sering menulis maka buat isi tulisan semakin tajam dan ciri khas kita ketemu yang membuatnya berbeda dengan ciri khas tulisan orang lain.

- Oh, gitu ya Bang.

+ Iya, Dik.

+ Namun setajamnya pisau kan tak melukai hatimu, Dik.

+ Justru hati Abang terlukai oleh pisau cintamu, Dik.

- Huuu. Abang gombal.com

+ Eh, Dik tak ucap terima kasih?

- Nggak Bang, udah malam lagian ngantuk dan panjang amat ceritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun