“Saya harus mengetik, harus bertahan hidup. Menulis adalah pekerjaan saya. Karena itu saya mencoba menulis menggunakan gajet, meskipun dengan satu jari. Tangan kiri memegang gajet, jempol tangan kanan mengetik” _Ucapan Rusdi Mathari yang menulis kala sakit kanker gerogoti tubuh_
Siapa Rusdi Mathari?
Rusdi Mathari atau Rusdi Amrillah merupakan wartawan senior yang berasal dari Situbondo.
Dalam dunia kewartawanan ia dikenal ulet, gigih dan berdedikasi tinggi. Di kenal sebagai wartawan yang tak mau menggunakan alat perekam.
Profesi kewartawanan Rusdi Mathari dimulai dari wartawan lepas di Suara Pembaruan dari tahun 1990-1994, tahun 1994-2000 pernah jadi redaktur di Info Bank, detik.com, anggota staf PDAT di Majalah Tempo dari 2001-2002.
Redaktur di Majalah Trust (2002-2005), di Koran Jakarta dari tahun 2009-2010 sebagai redaktur pelaksana, redaktur pelaksana beritasatu.com (2010-2011), dan pemimpin redaksi VHR Media (2012-2013).
Pernah menjadi peserta crash program reportase investigasi (ISAI Jakarta) di Bangkok, Thailand, serta pernah mendapat penghargaan untuk penulisan berita terbaik dari beberapa lembaga.
Hingga tutup usia, Rusdi Mathari aktif menulis buku, esai untuk Mojok.co, status di facebook serta mengasuh blog rusdimathari.com.
Badan kurus, rambut gondrong, bersifat humoris dan blak-blakan dalam berbicara membuat ia disenangi orang banyak.
Sebagaimana ditulis R Fauzi Fuadi di website mojok.co ”Cak Rusdi adalah sosok yang memiliki daya kritis, kreatifitas, dedikasi, dan tentu kredibilitas yang tak diragukan lagi dalam dunia jurnalistik dan tulis-menulis.”
“Ia pun memiliki jam terbang yang cukup tinggi, dan tak jarang mendapat ancaman, beberapa kali ia pernah diancam ketika bertugas"