Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia dalam Islam

4 Juni 2020   19:55 Diperbarui: 4 Juni 2020   20:13 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by Pixabay.com

Kedua, Sejauh mana si manusia mampu memberi manfaat kepada diri dan lingkungannya. Kata 'manfaat' dalam KBBI V offline berarti guna dan faedah. Jadi dirinya dengan apa yang ada berguna dan berfaedah bagi orang lain. Ini seperti filosofi pohon kelapa. Batangnya bisa dijadikan kursi atau jembatan, daunnya bisa dijadikan pembungkus buat ketupat, buah dan air kelapa dapat dijadikan aneka minuman dan obat, pelepah kelapa bisa diajdikan sapu lidi dan tusuk sate.   

Ketiga, kelebihan yang diberikan Tuhan tak semestinya membuat si manusia sombong dan lupa diri, serta tak memperhatikan kaum tertindas, orang-orang pinggiran, orang-orang lemah (mustadh'afin). Kelebihan yang dimiliki seperti ilmu, harta, seharusnya membuat si manusia lebih dekat pada Tuhan dan peduli pada sesama.

Tulisan ini akan terasa penting ketika kita saat ini hidup di tengah-tengah kondisi Covid-19 dan masyarakat yang menghalalkan segala cara untuk mencapai satu tujuan, keegoisan, dengki dan beragam sifat jelek lainnya yang tak semestinya di miliki oleh manusia yang dijadikan Tuhan sebagai khalifah di muka bumi.

Manusia memiliki potensi untuk menjadi fujur (pembangkang) pada Tuhan atau bertakwa. Maka, berdayakan kembali akal, hati dan segala potensi yang diberikan Tuhan demi terwujudnya manusia-manusia yang memberikan keselamatan, kedamaian (muslim/muslimah) bagi seluruh makhluk baik yang hidup ataupun yang mati agar tugas kekhalifaan yang diberikan Tuhan lebih terasa indah dan dikenang.

Dan bahwa kehidupan tak hanya di dunia ini saja tapi ada akhirat tempat untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan.

Jamalludin Rahmat

Curup

04.06.2020

[Ditulis untuk Kompasiana.com]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun