Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manusia dalam Islam

4 Juni 2020   19:55 Diperbarui: 4 Juni 2020   20:13 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pola hidup memiliki menjadikan manusia seperti robot, ia bergerak karena ada rangsangan (stimulus) dari luar dirinya bukan karena kesadaran kemanusiaan dan keilahian yang ada dalam dirinya.

Pun juga bagi manusia memiliki, benda-benda mati lenyap wujudnya ia tak dipandang lagi sebagai mitra bagi pendukung kehidupan manusia tapi ia dimanfaatkan, dimanfaatkan demi keuntungan sendiri dan sejauh mana ia memberikan manfaat bagi manusia. Banjir yang melanda, penggundulan hutan dan lain sebagainya yang berdampak pada kesengsaraan manusia lainnya adalah contoh lain dari serakah dan rakusnya manusia memiliki.

Pola hidup menjadi mengajarkan bahwa benda-benda agar tidak lenyap wujudnya maka ia diberi nilai ketuhanan/keilahian. Alam boleh di ambil isinya tapi secukupnya saja kemudian ia dilestarikan kembali dan bukankah alam juga makhluk ciptaan Tuhan!

Islam Memandang Manusia

Lalu bagaimana Islam melihat manusia? Manusia seperti apa yang di cita-citakan Islam? Dan apa kaitan antara manusia dengan Islam?

Secara bahasa kata Islam terambil dari akar kata aslama, yuslimu, islam, yang memiiliki beberapa arti, yaitu, melepaskan diri dari segala penyakit lahir dan batin, kedamaian dan keamanan, ketaatan dan kepatuhan.

Sedangkan secara istilah Islam adalah agama samawi (langit) yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad SAW, yang ajaran-ajaranya terdapat dalam kitab suci al-Qur'an dan Sunnah dalam bentuk perintah-perintah, larangan-larangan, dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia maupun di akhirat. (Ensiklopedi Islam, 1994: 246).

Orang yang beragama Islam disebut dengan muslim (untuk laki-laki) dan muslimat (untuk perempuan) yang bermakna orang yang bersifat menyelamatkan dan memberikan kedamaian kepada orang lain, taat dan patuh serta berupaya menyehatkan diri dari penyakit lahir dan batin.

Dalam al-Qura'n kata Islam disebut sebanyak 8 kali, yaitu dalam surah Ali Imran ayat 19 dan 85, surah al-Maidah ayat 3, surah al-An'am ayat 125, surah az-Zumar ayat 22, surah as-Saff ayat 7, surah al-Hujurat ayat 17, dan surah at-Taubah ayat 74.

Di hadis di sebutkan "Orang muslim adalah orang yang selamat muslim lainnya dari lisan dan tangannya" juga disebutkan "Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain" dan banyak hadis-hadis lainnya yang berbicara tentang manusia yang memberikan manfaat --di samping al-Qur'an--.

Artinya menurut agama Islam, seseorang dipandang bukan dari banyaknya harta dunia yang dimilikinya, kegagahan, jabatan yang tinggi tapi ia dilihat dari beberapa aspek, diantaranya; Pertama, bertakwa kepada Tuhan, "Inna akramakum indallahi atkakum" yang artinya "Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang bertakwa."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun