Baca Tulis sebagai Jalan Keabadian
Hernowo menjadi abadi dengan buku-buku yang ditulisnya seputar "bagaimana cara membaca dan menulis yang mudah dan menyenangkan" dengan meramu teori dari Ali bin Abi Thalib, Quantum Learningnya Micke Hernacki dan Bobbi de Porter, dan menulis bebas (free writing) dari psikolog Lev Vygotsky, Peter Elbow, dan Natalie Goldberg.
Kala ia wafat, dunia baca-tulis (literasi) kehilangan salah satu tokoh yang gigih menggerakkan literasi di kalangan ibu-ibu yang mana Hernowo membuka kelas menulis (klinik baca-tulis) setiap Selasa sore di rumahnya, mahasiswa yang ia ajar di STIKOM Bandung, STF Sadra dan menjadi narasumber di berbagai kampus yang ada di Indonesia, masyarakat umum yang ia sapa dengan buku, menjadi pembicara di beragam kegiatan literasi dan facebooknya setiap hari yang berisikan tulisan-tulisan dari buku, koran, majalah yang dibaca dan pengalaman keseharian yang dialami.
Hernowo membangkitkan 'darah' menulis yang ada di dalam dirinya dengan sering seiring membaca, mengalami dan menuliskannya. Bukankah langkah yang besar bermula dari langkah kecil yang dilakukan secara terus-menerus dengan penuh komitmen dan konsisten.
JR
Curup
29.01.2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H