Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Musyawarah Buku

1 Januari 2020   18:30 Diperbarui: 1 Januari 2020   18:37 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mencari ilmu harus dengan upaya yang keras serta perjuangan yang sulit dan lama_ Imam Al Juwaini_

Ketika aksara ternyata memendam kuasa kenapa kita biarkan ia liar berkelana_M. Musthafa_

Kitab sebagai Mataair Peradaban Islam

Wahyu pertama turun adalah Iqra' (bacalah) yang dititahkan Allah kepada Nabi Muhammad. Ini sinyal betapa pentingnya membaca, menelaah dan meneliti.

Alquran yang juga disebut dengan nama kitab (buku) dibaca umat Islam kemudian ditafsirkan sehingga memunculkan ilmu-ilmu dalam Islam juga menjadi pertanda bahwa membaca dan menulis itu sangatlah penting untuk kemunculan dan kokohnya peradaban Islam.

Peradaban Islam bermula dari kitab Al-Qur'an yang jadi pedoman bagi umat Islam bukan hanya dalam menjalankan kehidupan supaya selamat dunia dan akhirat tapi juga jadi "bahan bakar" untuk kelahiran ilmu-ilmu Islam.

Di situlah titik bermula kejayaan umat Islam menurut Khaled Abou Fadl dalam bukunya "Musyawarah Buku; Menyusuri Keindahan Islam dari Kitab ke Kitab" yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dari judul bahasa Inggris "Conference of the Book." Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Serambi tahun 2002 dengan jumlah halaman 223.

Siapa Khaled Abou El Fadl?

Khaled Abou El Fadl lahir di Kuwait pada tahun 1963 dari kedua orang tua yang berasal dari Mesir.
Sejak kecil dan usia sekolah dasar Khaled telah diwarnai dengan pendidikan keislaman seperti Al-Qur'an, bahasa Arab, tafsir dan tasawuf.

Sejak kecil Khaled dikenal sebagai anak yang cerdas. Umur 12 tahun sudah hafal Al-Qur'an. Kala itu juga ia sering membaca buku orangtuanya yang bekerja sebagai pengacara.

Beranjak usia dewasa kala liburan musim panas Khaled menyempatkan belajar di Masjid Al-Azhar, Kairo, Mesir. Khusus ilmu Al-Qur'an dan ilmu-ilmu Syariah dalam kelas yang dipimpin oleh Syaikh Muhammad Al-Ghazali. Guru yang ia kagumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun