Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nasib Lagu Anak-anak di Hari Anak Nasional

23 Juli 2019   19:50 Diperbarui: 23 Juli 2019   20:18 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa kata yang perlu digaris bawahi yaitu "kekerasan" yang oleh kbbi.web.id diartikan dengan perihal (yang bersifat, berciri) keras, perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain, paksaan.

Jadi kekerasan terhadap anak yaitu perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya si anak atau kerusakan fisik.

Kedua, kata "eksploitasi" yang berarti pemanfaatan untuk keuntungan sendiri, pengisapan dan juga pemerasan. Di perempatan jalan lampu merah biasa ditemui anak-anak yang sengaja "diisap" oleh orang-orang tertentu untuk mendapatkan uang bahkan ada anak yang sakitnya sengaja dipelihara dan diletakkan dipinggir jalan supaya orang berbelas kasihan dan memberikan donasi.

Anak-anak sangat rentan menjadi objek kekerasan dan eksploitasi karena usia yang belum matang. Juga secara psikologis anak-anak memiliki ketergantungan kuat kepada orang dewasa.

Lalu apa hubungannya nasib lagu anak-anak dengan kekerasan dan eksploitasi. Begini kekerasan dan eksploitasi tidak selalu berbentuk fisik, ragawi dan kasat mata tapi ia juga berkaitan dengan psikis dan ruhani si anak.

Di era tahun 90-an banyak lagu anak-anak bermunculan dari pencipta lagu seumpama AT Mahmud, Ibu Sud dan, Pak Kasur, SM. Mochtar dengan judul lagu Burung Kutilang, Kasih Ibu, Kring Sepeda, Pelangi dan sebagainya. Lirik lagu anak-anak yang dibuat kala itu berisi tentang pendidikan dan pesan moral. Pun lagu anak-anak itu membuat mereka peka dengan lingkungan, berbagi bersama teman, menyayangi orangtua dan lingkungannya.

Di pucuk pohon cempaka

burung kutilang berbunyi

bersiul, siul sepanjang hari

dengan tak jemu jemu

mengangguk angguk sambil berseru

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun