Mohon tunggu...
Jamalludin Rahmat
Jamalludin Rahmat Mohon Tunggu... Penjahit - HA HU HUM

JuNu_Just Nulis_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sastra Perlawanan

19 Mei 2019   00:53 Diperbarui: 19 Mei 2019   09:07 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar dari sastranesia.com)

Sastra perlawanan memupuk nalar kritis rakyat yang semakin dipendam dan di hadang justru semakin kuat ingin melawan dan merubuhkan.

Penguasa-penguasa lalim dan zalim ingin menguburkan sisi kemanusiaan diri mereka sendiri dan rakyatnya ketika bersifat diktator otoriter.

Kemanusiaan dengan cara apa pun tak mampu dibungkam penguasa jikalau itu terjadi tunggulah kemunculan sastra perlawanan.

Sastra perlawan merupakan sebentuk kritik kepada beberapa karya sastra yang tidak lagi mampu menghadirkan dirinya sebagai medan dialektika.

Parahnya lagi, karya sastra tidak mampu lagi berbicara tentang yang benar dan kebenaran tapi 'pembenaran'.

Karya sastra telah terjebak pada realitas yang relatif dan imaji tak berpihak. Sehingga, sastra perlawanan ingin menyadarkan jika sastra bukan semata-mata berkontemplasi, menulis, dan berjualan ide. 

Tapi sastra yang baik berangkat dari keresahan kemanusiaan masyarakatnya dan berpihak pada masyarakatnya.

JR
Curup
18.05.2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun