Mohon tunggu...
FAKHRA SHIBNIFADHILA
FAKHRA SHIBNIFADHILA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

FAKHRA SHIBNI FADHILA NIM: 43119010208 FAKULTAS : MANAJEMEN JURUSAN :EKONOMI DAN BISNIS DOSEN : Apollo, Prof. Dr, M.Si. AK. Universitas Mercubuana jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perjalanan Intelektual dan Kontroversi Friedrich Nietzshe

18 Juni 2023   18:00 Diperbarui: 18 Juni 2023   18:05 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

C. Pandangan tentang Tragedi Yunani

Dalam "Lahirnya Tragedi", Nietzsche menganggap tragedi Yunani sebagai bentuk seni tertinggi yang mencapai keselarasan antara elemen Dionisius dan Apollonian. Dia mengagumi tragedi Yunani karena mampu menghadirkan kehidupan yang penuh kontradiksi, penderitaan, dan ketidakpastian. Nietzsche melihat tragedi Yunani sebagai sarana untuk menghadapi realitas pahit kehidupan manusia dan memperoleh pemahaman mendalam tentang eksistensi.

Pandangan Nietzsche tentang tragedi Yunani juga melibatkan konsep "nihilisme" yang dijelaskan dalam karyanya. Dia berpendapat bahwa tragedi Yunani menghadapi kenyataan nihilistik dunia, yaitu ketidakbermaknaan dan kehampaan, dengan memperkuat kehendak untuk hidup dan menemukan keindahan dalam tragedi itu sendiri.

Dengan pemahaman ini, "Lahirnya Tragedi" memberikan wawasan yang mendalam tentang peran seni dalam kehidupan manusia dan tantangan kebudayaan modern yang dihadapi Nietzsche. Karya ini menjadi tonggak penting dalam pemikiran filsafat dan estetika Nietzsche serta mempengaruhi pemikiran dan penafsiran budaya hingga saat ini.

IV. ISU-ISU UTAMA DALAM "LAHIRNYA TRAGEDI"

A. Dekadensi dan Nihilisme

Salah satu isu utama yang dikemukakan Nietzsche dalam "Lahirnya Tragedi" adalah dekadensi dan nihilisme dalam kebudayaan modern. Nietzsche mengkritik keadaan budaya pada zamannya yang dianggapnya terjebak dalam pemikiran rasional dan moralitas yang terlalu sempit. Dia menggambarkan dekadensi sebagai kehilangan vitalitas dan kehidupan yang mendasar bagi manusia, sedangkan nihilisme adalah ketidakbermaknaan dan kehampaan yang dihadapi oleh individu dan masyarakat.

B. Pertentangan Budaya Dionisius dan Apollonian

Konsep Dionisius dan Apollonian dalam "Lahirnya Tragedi" juga merupakan isu utama yang dibahas oleh Nietzsche. Dia menganggap pertentangan antara prinsip-prinsip Dionisius dan Apollonian sebagai dasar dari karya seni yang kuat dan mencerminkan kondisi manusia. Dionisius mewakili unsur irasional, kehidupan insting, dan kekacauan, sementara Apollonian melambangkan unsur teratur, harmoni, dan keindahan.

Nietzsche berpendapat bahwa pertentangan antara kedua prinsip ini memainkan peran penting dalam menciptakan tragedi yang penuh vitalitas dan kekuatan. Bagi Nietzsche, hanya melalui perpaduan yang dinamis antara Dionisius dan Apollonian, manusia dapat menghadapi realitas kehidupan dengan penuh keberanian dan mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang eksistensi.

C. Kritik terhadap Kebudayaan Modern

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun