B. Revolusi Industri dan Perubahan Budaya
Abad ke-19 adalah era Revolusi Industri yang mengubah fundamental cara hidup masyarakat. Perkembangan mesin dan teknologi mengarah pada industrialisasi yang cepat, urbanisasi massal, dan perubahan dalam pola kerja dan produksi. Hal ini berdampak pada pergeseran budaya, gaya hidup, dan perubahan dalam nilai-nilai sosial. Pertumbuhan kelas pekerja dan kemiskinan menjadi isu sosial yang signifikan pada periode ini.
C. Perkembangan Pemikiran Filosofis
Abad ke-19 adalah periode intelektual yang produktif dalam sejarah filsafat. Beberapa pemikir dan aliran pemikiran yang mempengaruhi Nietzsche muncul pada waktu ini. Idealisme Jerman, terutama karya Immanuel Kant dan Georg Wilhelm Friedrich Hegel, memiliki pengaruh yang signifikan. Filsuf eksistensialis seperti Søren Kierkegaard juga muncul dengan pemikiran tentang kebebasan, individu, dan pilihan. Selain itu, munculnya positivisme dan materialisme ilmiah juga memengaruhi pemikiran pada masa itu. Charles Darwin dengan teori evolusinya dan Sigmund Freud dengan teori psikoanalisisnya memberikan kontribusi penting dalam memahami manusia dan keberadaannya.
Konteks sosial, politik, dan intelektual yang kompleks ini memberikan landasan penting bagi perkembangan pemikiran Nietzsche. Pengaruh dari perubahan sosial dan pemikiran filsafat pada masanya dapat ditemukan dalam karyanya, termasuk "Lahirnya Tragedi", yang mengeksplorasi tema-tema fundamental tentang manusia, budaya, dan eksistensi.
III. PENGANTAR "LAHIRNYA TRAGEDI"
A. Latar Belakang Karya
"Lahirnya Tragedi" (Die Geburt der Tragödie) adalah salah satu karya terkenal Friedrich Nietzsche yang diterbitkan pada tahun 1872. Karya ini menggabungkan elemen filsafat, teori seni, dan pemahaman budaya untuk menyajikan pandangan Nietzsche tentang esensi tragedi dan peran seni dalam kehidupan manusia.
Dalam "Lahirnya Tragedi", Nietzsche menggambarkan munculnya tragedi klasik Yunani sebagai pencapaian budaya tertinggi. Dia mengkritik kebudayaan modern yang dianggapnya terlalu rasional dan terlalu jauh dari akar-akar irasional dan insting manusia. Karya ini juga mencakup penjelasan tentang dua prinsip estetika utama yang Nietzsche sebut sebagai "Dionisius" dan "Apollonian".
B. Pendekatan Estetika dan Budaya
Nietzsche mengembangkan dua konsep sentral dalam "Lahirnya Tragedi", yaitu "Dionisius" dan "Apollonian". Dionisius menggambarkan aspek irasional, gelap, dan ekstatis dalam seni dan manusia, sementara Apollonian mewakili aspek yang teratur, harmonis, dan proporsional. Nietzsche berpendapat bahwa tragedi Yunani adalah hasil dari perpaduan intensitas Dionisius dengan harmoni Apollonian. Melalui analisis estetika dan budaya, Nietzsche mengeksplorasi pentingnya seni, khususnya tragedi, dalam memahami kondisi manusia. Dia berargumen bahwa seni memiliki kemampuan untuk mengungkapkan penderitaan dan konflik yang ada dalam kehidupan manusia serta untuk memberikan makna yang mendalam dan pemahaman eksistensial.