Majalah Time di New York, AS memberitakan, warga Rempang saat ini  berupaya  menolak  investasi pembangunan pabrik yang dilakukan Xinyi Group, produsen pasir kuarsa asal China.
 Mereka mengatakan, akibat pembangunan ini, 7.
500 warga terancam mengungsi.
 Di Timur Tengah, media  Qatar Al Jazeera juga menganalisis alasan warga Rempang menolak investasi senilai ratusan triliun dolar tersebut.
 Al Jazeera menyebutkan, pabrik tersebut dibangun di pusat perekonomian yang dikenal dengan nama Rempang Eco-City.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI