Mohon tunggu...
Fajrul Falah Farhany
Fajrul Falah Farhany Mohon Tunggu... Dosen - Asisten Dosen/Asisten Konsultan

Halo, saya Fajrul. Saya mempunyai hobi membaca dan menulis. Selamat datang di akun saya, mari saling mengenal, berkolaborasi dan saling memberi manfaat bersama seluas-luasnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terbentur agar Terbentuk

27 Desember 2022   12:01 Diperbarui: 27 Desember 2022   14:29 475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari 'terbentur' agar 'terbentuk'.

Pernah dengar kata-kata itu kan? Apa sih kira-kira maknanya?

Sebagai seorang manusia, kita ditugaskan oleh Tuhan sebagai khalifah fil ardh yang artinya pemimpin di muka bumi ini. Sebelum kita memimpin orang lain, baik itu dalam tingkat keluarga, komunitas, organisasi (dari tingkat RT sampai dengan negeri), tentunya kita harus bisa tuk memimpin diri kita sendiri.

Untuk memimpin diri sendiri diperlukan ilmu. Ilmu bisa didapatkan dengan cara mengaji kepada dan hidup bersama tokoh (baik agama maupun profesional lain), membaca buku, belajar kepada alam (mendaki gunung, menyusuri pantai, dst) atau dari perjalanan yang akhirnya melahirkan suatu pengalaman.

...

Pada suatu ketika saat Kongkow Medika (berisikan Fahmi, Ghani, Faiq, Zahra, Hilya, Lala, dan Saya) sowan ke kediaman dr Hasto Wardoyo,Sp.OG. (bupati Kulon Progo), kita mendapatkan satu nasehat yang apik, "hidup itu bagai melipat-lipat kertas, mau kau bentuk seperti apa kertasmu itu terserah, yang pasti jangan takut terbentur (jatuh dan gagal) karna yang terbentur (jika mau terus berproses dan memperbaiki diri) lama kelamaan akan terbentuk".

Nasehat ini sering saya sampaikan ketika mendapat kesempatan untuk berbicara baik dalam forum formal maupun informal. Nasehat yang melecut diri untuk senantiasa berjuang lebih giat lagi, memperbaiki diri setiap waktu, dan makin percaya dengan slogan: 'No Sacrifice, No Victory!' atau bahasa Jawanya 'bersakit-sakit dahulu, bahagia kemudian'.

Berjuang harus dilandasi dengan niat baik agar ujungnya kita tidak jatuh kepada kesombongan ketika sedang berada di puncak. Perjuangan juga butuh efektifitas dan efisiensi (bukan bus loh ya) agar kita tidak kehilangan momen untuk menikmati hasil perjuangan itu sendiri. Maka dari itu, Bang Sandiaga Uno kemudian mepopulerkan slogan, 'Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas, Kerja Tuntas'.

Selain itu, perjuangan juga harus Fokus, karna hanya sedikit orang di dunia ini yang bisa multi talent, kalaupun kau pernah melihat bahwa ada seseorang 'kelihatan' bisa apa saja, sesungguhnya orang tersebut meraih hal-hal tersebut dengan fokus setahap demi setahap. Maka dari itu ada satu nasehat dari Bang Faldo Maldini (Mantan Ketua BEM UI 2012), bahwa "salah satu kunci untuk sukses adalah dengan fokus. Salah satu cara untuk fokus adalah berani berkata tidak pada hal-hal yang menurutmu tidak bermanfaat atau kamu sedang tidak menuju kesana".

...

Setelah sukses di rantau, jangan lupa untuk Pulang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun