Hadirmu ingin menjunjung tinggi pertimbangan publik yang memilih, Bukan menjunjung properti untuk membeli sucinya nurani
Reproduksi erotis terpampang saat suara pemilih kau beli, (teiakku) itu tidak demokratis.! tapi elaborasi maksiatmu menyembelih demokrasi
Hingga menjadi tradisi kegilaan yang tiada henti menjerumuskan generasi
Athena 400 tahun sebelum Masehi, pernah mengukir histori terpuji untuk demokrasiÂ
Prinsipnya menjunjung tinggi nilai pikiran visioner penduduk negeri
Ingat.! Tidak ada ruang baginya terkikis rintangan garis miskin
Lelucon musim kontestasi harus disulam ikhtiar pikir
Terseret alibi dukun dan judi bukan keniscayaan demokrasi
Ibarat embun, kebijakan hadir menyapa tanah gersang di pagi buta
Hadir mengais empati dengan jutaan strategi,
Terpilih lalu kembali itulah kamu wahai hilir yang menjelma hulu. Jangan jadi wakil kami kalau kau kerdil akan esensi
Rasukilah pilar Sukmanya
Karena demokrasi bukan slogan hampa separuh hati