Mohon tunggu...
Green Fajr
Green Fajr Mohon Tunggu... Programmer - keterangan profil

menanti sebuah jawaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang Salah dari Tiongkok

19 September 2018   04:02 Diperbarui: 19 September 2018   04:07 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dunia maya beberapa tahun terakhir ini di forum-forum yang saya kunjungi nampak banyak sekali kebencian mendalam dari komentar,tulisan,meme menyangkut Tiongkok sebagai negara atau bangsa China.

Pengetahuan lansung saya pribadi tentang ini barang sangat tipis. Mau itu tentang Tiongkok, Etnis Tionghoa, bangsa China, agama Konghuchu. Atau agama Buddha yang dianggap repsentasi ini barang zaman Soeharto.

HP saya tetap Samsung. Meskipun Xiaomi,Huawei,Vivo sedang naik daun. Ya mereka itulah representasi Tiongkok/bangsa China. Menunjukkan kabar kehebatan mereka saat ini. Kekuatan ekonomi yang beberapa tahun lagi mengalahkan pemenang perang dunia ke-2. USA/Amerika Serikat.

Saya punya teman sebangku SMP etnis Tionghoa. Tapi tidak bisa saya ambil pembanding stereotip dari situ. Karena cuma satu orang. Ketika berbicara China/Tiomgkok/Tionghoa umumnya ada nada kebencian dari orang-orang yang saya jumpai. Saya selalu terheran-heran.

Mungkin persepsi saya yang terlanjur bagus tentang ini barang. Persepsi saya dibentuk waktu kecil seperti keadilan Hakim Bao, tayangan Yoko, Kera Sakti, Siluman  Ular Putih, film-film laga Mandarin.

Serial TV Three Kingdom beberapa tahun lalu. Tentang kehebatan Liu Bei. Kejeniusan Kongming mengatur strategi. Tentang dua sahabatnya Guan Yu dan satunya yang beringas. Lupa namanya. Sudah 8 tahun lalu saya tamatkan dari episode 1-73. Diulang 5x tidak bosan.hehehe.

Lalu kenapa fenomema yang saya jumpai berbeda. Timbul pikiram negatif dalam diri saya. Kecemburuam sosial kali' mungkin. Ini penerawangan yang mengira-ngira. Saya seorang santai dan tidak ngoyo ketika bekerja. Seperti umumnya orang Indonesia. Saya perhatikan etnis Tionghoa etos kerjanya tinggi.

Kecemburuan mereka ini menjalar kepada negara Tiongkok nun jauh di sana. Etnis Tionghoa-nya, bangsa China-nya,dan negara Tiongkok-nyq. Semua disalahkan atas keadaannya. Ini mungkin cuma pemikiran bodoh saya.hahahaha.

Padahal apa yang salah dengan etos kerja tinggi. Mereka menganggap ada reinkarnasi. Harta dunia harus banyak-banyak. Tidak ada yang salah.

Sementara kita, bekerja secukupnya, cukup atau lebih disedekahkan...bayar zakat mal kalau lebih. Bayar zakat fitrah pada waktunya. Shalat 5 waktu. menghormati tetangga. Kumpulkan amal jariah, patuh pada perintah/laranganTuhan YME. Berbuat baik terhadap semua makhluk-Nya. Berhaji bagi yang mampu. Puasa pada waktunya. Itu doang.

Jika dipikir-pikir yang layak disenter/dibenci setiap saat itu pemerintah United States of America. Polisi dunia pemenang perang dunia ke-2 itu. Yang arogan suka ikut campur negara lain. Atau katakanlah Jepang. Biang kemacetan kota-kota besar dengan jutaan kendaraan tiap tahun masuk. Yang menyiksa kerja paksa leluhur-leluhur kita masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun