Dalam beberapa tahun terakhir, muncul wacana mengenai perlunya sekolah negeri meniru sistem pembiayaan sekolah swasta, di mana sebagian besar biaya pendidikan ditanggung oleh murid dan orang tua.Â
Ide ini dilatarbelakangi oleh berbagai alasan, mulai dari keterbatasan anggaran pemerintah hingga keinginan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.Â
Namun, apakah pendekatan ini benar-benar solusi yang tepat?Mengapa Sekolah Negeri Tidak Seharusnya Meniru Sistem Pembiayaan Sekolah Swasta?
Pertama-tama, perlu kita pahami bahwa salah satu tujuan utama dari keberadaan sekolah negeri adalah menyediakan pendidikan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Dengan mengalihdayakan biaya pendidikan kepada orang tua, ada risiko besar bahwa banyak anak dari keluarga kurang mampu akan kesulitan mengakses pendidikan berkualitas.Â
Hal ini dapat memperlebar kesenjangan sosial dan ekonomi di masyarakat, serta menghambat mobilitas sosial yang seharusnya difasilitasi oleh pendidikan.
1. Studi Kasus: Kebijakan Pendidikan yang ada di Gorontalo.
Di Gorontalo, salah satu Sekolah Menengah Atas Negeri pernah mencoba menerapkan sistem di mana orang tua diharuskan membayar biaya tambahan untuk peningkatan fasilitas sekolah negeri.
Awalnya, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan cepat. Namun, hasilnya justru menimbulkan protes dari masyarakat.Â
Banyak orang tua yang merasa terbebani, terutama dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.Â
Kebijakan ini akhirnya diubah setelah menimbulkan kesenjangan antara sekolah-sekolah negeri yang terletak di daerah kaya dan miskin, di mana sekolah di daerah kaya mampu mengumpulkan lebih banyak dana dibandingkan yang lainnya.