Mohon tunggu...
F Putri
F Putri Mohon Tunggu... Freelancer - Creative content writing enthusiast

selamat membaca!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Simak Tips Investasi yang Benar! Supaya Gak Kena Tipu

16 November 2022   21:10 Diperbarui: 16 November 2022   21:25 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Kenali Profil Risiko

Nah, setelah mengetahui kondisi keuangan. Selanjutnya kita juga perlu mengetahui profil risiko kita. Hal ini bertujuan supaya kita bisa menentukan instrument investasi apa yang paling pas dengan tujuan keuangan kita dan risiko dari instrument investasi yang kita pilih masih bisa ditoleransi dengan kondisi keuangan kita.

Perlu diketahui, setiap instrument investasi memiliki risiko yang berbeda. Semakin besar keuntungan yang akan diperoleh, maka akan semakin tinggi risikonya. Inilah kenapa kalimat 'high risk high return' begitu dikenal dalam jagat investasi. Sebelum menentukan instrument investasi kita perlu tahu jenis-jenis profil risiko investasi. 

Dalam dunia investasi, umumnya ada 3 kategori profil risiko seorang investor, yaitu mulai dari tipe konservatif yang paling aman, moderat risiko menengah, sampai agresif yang berisiko tinggi.

Untuk menentukan profil risiko investasi kita perlu memperhatikan beberapa faktor, diantaranya :

  • Kondisi keuangan

Seseorang dengan pendapatan besar dan stabil akan cenderung memilih instrument investasi yang berisiko tinggi seperti saham, kripto, atau instrument berisiko tinggi lainnya. Sedangkan orang dengan pendapatan yang cukup akan lebih memilih instrument investasi dengan risiko yang lebih rendah dan stabil seperti emas maupun reksadana.

  • Faktor U (Usia)

Bukan cuma kesehatan kita yang dipengaruhi oleh faktor U, melainkan profil risiko investasi juga. Umumnya kalangan muda akan memilih instrument investasi dengan risiko yang tinggi karena akan memberikan keuntungan yang maksimal untuk mencapai tujuan keuangannya. Sedangkan kalangan yang lebih tua akan lebih berhati-hati dalam berinvestasi sehingga akan lebih memilih instrument investasi yang lebih aman dan stabil.

  • Pengetahuan Investasi

Disamping faktor usia, pengetahuan seseorang tentang investasi yang dilakukannya juga akan mempengaruhi profil risiko investasinya. Ketika seseorang memiliki pengetahuan lebih mendalam tentang investasi maka orang tersebut telah memahami risiko bahkan bisa membuat strategi untuk mencegah risiko tersebut, sehingga akan jauh lebih siap dan akan cenderung memilih instrument investasi berisiko tinggi. Sedangkan seseorang yang baru mengenal investasi dan belum tahu apa-apa tentang investasi lebih disarankan untuk memilih instrument investasi berisiko rendah atau menengah.

3. Tentukan Instrumen Investasi, Pahami Konsep dan Risikonya

Setelah mengetahui profil risiko investasi maka, selanjutnya kita perlu memilih instrument investasi yang sesuai dengan profil risiko kita. Insturmen investasi merupakan asset dimana kita akan menanamkan modal atau uang kita ke dalamnya. Misalnya, seseorang dengan profil risiko investasi moderat lebih cocok dengan instrument investasi berupa reksa dana. 

Nah, ketika memilih reksa dana, maka perlu mengetahui jenis reksa dana yang tepat, cara kerja reksa dana tersebut, produk reksa dana yang tersedia, berapa perkiraan keuntungnnya, seperti apa risiko kerugiannya, serta biaya-biaya lain yang akan dikeluarkan saat membeli produk reksa dana tersebut seperti fee manajer investasi, atau perusahaan investasi, serta pajak jual beli. 

Dengan memahami konsep dan risiko instrument investasi yang dipilih, kita bisa mengetahui untung dan rugi jika berinvestasi di instrument tersebut.

4. Memilih Tempat Invetasi

Ada beberapa kriteria tempat investasi yang aman yaitu perusahaan yang melakukan penawaran investasi wajib memiliki izin usaha dari otoritas terkait seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI), Bank Indonesia, Bappebti, maupun Kementerian Koperasi dan UKM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun