Karena semua tergantung pada hasil pemilu di bulan april ini. Jika pengangkatan Jokowi sebagai Capres berhasil mendongkrak suara PDI-P sebagai partai terkorup maka kemungkinan besar PDI-P akan menduduki kursi-kursi yang ada di DPRD Kota atau Kabupaten, DPRD Provinsi dan DPR RI karena keberhasilan media dalam mempoles seorang Jokowi. Maka ini akan menjadi isu yang hangat di dalam tubuh PDI-P, karena pada kondisi seperti itu seorang Mega Wati lebih pantas untuk nyapres dari pada seorang Jokowi, apalagi masih banyak beban Jakarta yang masih harus dibenahi. Dan akhirnya Jokowi-pun terdepak.
Belum lagi, pencpresan Jokowi oleh PDI-P ini menimbulkan polemik di dalam tubuh partai. Guruh mengatakan bahwa Jokowi belum saatnya nyapres, dan lagi Koordinator Promeg Jawa Timur mengatakan akan Golput atas keputusan pencapresan ini. Karena dinilai Jokowi bukanlah seorang pemimpin yang visioner yang bisa membawa Indonesia menjadi lebih baik.
Lalu bagaimana jika pencapresan Jokowi tak memberikan hasil yang signifikan. Ya, kena depak juga. Tapi bagaimana mungkin seorang Jokowi tak hasilkan suara yang signifikan?
Beberapa pilkada telah kita lalui dan hasilnya? Kehadiran Jokowi dibeberapa pilkada justru memang tak signifikan. Kita lihat pemilihan Gubenur Jawa Barat dan Sumatera Utara, justru dimenangkan oleh kader-kader PKS. Lalu dimana keuntungan menghadirkan seorang Jokowi? Sepertinya ini perlu dilakukan survey ulang.
Jadi, pencapresan Jokowi saat ini oleh PDI-Perjuangan bisa dikatakan sebagai politik busuk ditengah badai dan kepanikan hebat yang sedang dihadapi sebagai partai terkorup di Indonesia. Ada baiknya para fans Jokowi mengawal hal ini jika tak ingin nantinya ternyata PDI-P yang partai terkorup hanya memanfaatkan nama bersih dan keren seorang Jokowi.
Untuk masyarakat luar Jakarta yang ada di Indonesia, agar lebih melek dengan teknologi. Jadi agar memahami bagaimanakah kepemimpinan Jokowi sebenarnya di Solo dan DKI Jakarta selama ini. Emang sih, Jokowi belum ada satu tahun memimpin Jakarta, nah belum bukti kok udah nyapres lagi? Jadi kita lihat dulu 5 tahun ke depan, sukseskan seorang Jokowi membenahi Jakarta? Sementara kasus pengadaan bus way bekas telah berada di depan mata.
Faguza Abdullah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H