Karena saya sudah lelah menghadapi obrolannya dan takutnya semakin lama dia semakin bisa mempengaruhi saya dan membuat saya memberikan uang atau barang berharga yang saya punya, saya langsung sarankan dia untuk datang ke kantor polisi.
Maaf Pak Polisi, tapi hanya nama Bapak-bapak Polisi yang saat itu saya andalkan agar obrolan saya segera selesai dan bisa melanjutkan lagi menonton anime.
Benar dugaan saya, ia menolak dan berbicara sendiri tentang kebingungannya lagi. Ia terus mengeluh tentang kehabisan ongkos dan lain-lain.
Akhirnya dia pun pergi setelah saya tidak memperhatikannya lagi.
Maaf ya Pak, kalau pun Bapak benar-benar kehabisan ongkos, saya tetap tidak bisa membantu. Lalu. kalau Bapak berbohong, semoga tidak ada yang menjadi korban.
Kesimpulan
Sudah panjang lebar saya bercerita, masa tidak ada kesimpulan? Baiklah, akan saya coba simpulkan agar tulisan ini tidak sekadar catatan harian semata.
Mempertahankan hidup adalah naluri yang kuat dalam diri manusia yang mendorong mereka untuk terus berjuang meskipun menghadapi tantangan besar di depannya.
Contohnya terlihat pada kakek yang saya temui, yang walaupun usianya sudah renta, beliau tetap gigih berjualan demi mencukupi kebutuhan hidupnya dan mungkin juga kebutuhan keluarganya.
Ia menghadapi kesulitan dengan segenap kemampuannya dan yang ia miliki ditambah bekal semangat yang tak pernah pudar. Untuk saya pribadi, hal itu menjadi bukti betapa tangguh keinginannya untuk bertahan.
Di sisi lain (anggap saja si Bapak yang kedua adalah penipu), terdapat pria yang gagah dan masih sehat yang memilih jalan yang salah untuk bertahan hidup.