Mohon tunggu...
Fajar Wicaksono
Fajar Wicaksono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Mercu Buana

Fajar Wicaksono (43122020002), Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Etika dan Hukum Bisnis Universitas Mercu Buana, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB1_Etika dan Hukum Bisnis_Prinsip-prinsip Etika Bisnis

31 Maret 2023   23:30 Diperbarui: 5 April 2023   21:34 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Imagehttps://storage.googleapis.com/flip-prod-mktg-strapi/media-library/etika_bisnis_84a59b3f18/etika_bisnis_84a59b3f18.jpg caption

https://www.belumlama.com/wp-content/uploads/2019/08/etika-bisnis.jpg
https://www.belumlama.com/wp-content/uploads/2019/08/etika-bisnis.jpg
Etika bisnis adalah Tindakan yang dilakukan dalam kegiatan bisnis dengan tidak menyalahi aturan organisasi dan masyarakat. Dalam etika bisnis, setiap kegiatan harus dalam keadaan wajar dan sesuai dengan norma dan etika yang berlaku. setiap Tindakan dan keputusan bisnis harus dilandasi oleh moralitas dan prinsip kebenaran yang harus dilandasi dengan tanggung jawab. Dalam etika bisnis, Tindakan bisnis yang dilakukan oleh individu, perusahaan atau masyarakat tidak boleh merugikan orang lain di luar kegiatan bisnis.

Tujuan penerapan etika bisnis adalah mempermudahkan pencapaian tujuan bisnis. Etika bisnis dilakukan dengan menggunakan metode yang diterima oleh logika dan harus bersifat estetika. Konsep-konsep etika bisnis mulai diterapakan sejak awal abad-21 Masehi.

Etika bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham dan masyarakat.

Prinsip -- Prinsip Etika Bisnis

Dalam etika bisnis, terdapat prinsip-prinsip yang harus dijadikan pedoman oleh suatu perusahaan, agar setiap perusahaan mempunyai patokan atau pedoman dalam memandang etika moral sebagai standar kerja perusahaan. Prinsip-prinsip yang berlaku dalam kegiatan bisnis tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Prinsip-prinsip etika bisnis biasanya terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat (Keraf, 1998). 

Contohnya seperti, sistem nilai yang dianut oleh orang Indonesia akan mempengaruhi prinsip etika bisnis yang berlaku juga di Indonesia. Akan tetapi, prinsip etika bisnis yang digunakan dalam bisnis sesungguhnya merupakan etika bisnis yang dapat diterapkan oleh seluruh pelaku bisnis tanpa meninggalkan sistem yang dianut oleh seluruh golongan sesuai ciri khasnya.

Etika bisnis adalah suatu pengatahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal (Muslich, 2004:9). Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis mengenai cara menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih  tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum (Bertens, 2000).

Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (Sumarni, 1998:21). Etika bisnis merupakan pengetahuan pedagang tentang tata cara pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.

Etika bisnis berfungsi untuk mengugah masyarakat untuk berindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen (Muslich,1998).

Muslich (2004) mengatakan bahwa prinsip-prinsip etika dalam berbisnis meliputi hal-hal sebagai berikut ini.

1. Prinsip Ekonomi.

Pada prinsip ini menyatakan bahwa perusahaan secara bebas wewenang dalam memutuskan setiap kebijakan dalam upaya pengembangan visi dan misi perusahaannya yang berorientasi pada nilai kemakmuran dan kesejahteraan bagi setiap pekerja dan mitra kerjanya.

2. Prinsip Kejujuran. 

Prinsip kejujuran ini adalah hal yang paling penting dalam mendukung keberhasilan suatu perusahaan. Nilai kejujuran harus dijalankan dengan baik oleh semua pihak yang terkait dengan kegiatan bisnis. Perusahaan harus menjujung tinggi nilai kejujuran, agar mendapatkan nilai kepercayaan tinggi dari masyarakat dan mitra kerjanya.

3. Prinsip Niat Baik dan Tidak Berniat Jahat. 

Prinsip ini masih berhubungan dengan nilai kejujuran karena segala tindakan yang dilakukan oleh perusahaan akan berdampak kepada tingkat kepercayaan mitra kerja. Tentunya dengan adanya Tindakan jahat yang dilakukan oleh perusahaan akan merusak kepercayaan mitra kerjanya. Maka dari itu, perushaan harus bersikap terbuka atau transparan dalam menjalankan tujuan, visi dan misi perusahaan.

4. Prinsip Adil. 

Prinsip ini membantu perusahaan untuk selalu bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan bisnis yang mereka jalankan, sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

5. Prinsip Hormat Pada Diri Sendiri. 

Prinsip ini merupakan prinsip dimna kita melakukan penghargaan kepada orang lain seperti menghargai diri kita sendiri. Maka sebab itu, dalam dunia bisnis harus dapat menjaga nama baik perushaan, karena hal tersebut sangatlah penting dalam menjaga eksistensi perusahaan tersebut.

Menurut Sonny Keraf (1998) mengatakan bahwa secara umum terdapat 5(lima) prinsip etika bisnis yang harus diterapkan dalam melakukan kegiatan bisnis.

1. Prinsip Otonomi.

Otonomi adalah perilaku mandiri dimana manusia dapat mengambil keputusan dan bertindak atas kemauannya sendiri dan dapat menanggung segala akibatnya. Segala keputusan dan Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.

Prinsip otonomi dalam etika bisnis adalah bahwa perusahaan secara bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidng yang dilkaukan dan pelaksanannya sesuai dengan visi dan misi yang disepakati.

Prinsip ini lebih diartikan sebagai kehendak dan rekayasa bertindak secara penuh berdasarkan pengetahuan dan keahlian perusahaan dalam usaha untuk mencapai prestasi-prestasi terbaik sesuai dengan tujuan, misi dan sasaran perusahaan sebagai kelembagaan, tanpa merugikan pihak lain atau pihak eksternal.

2. Prinsip Kejujuran.

Prinsip kejujuran merupakan nilai yang paling mendasar dalam mendukung kesuksesan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan berhasil jika didalamnya menerapkan prinsip kejujuran, baik terhadap karyawan, konsumen dan pihak pihak yang terkait dengan bisnis tersebut.

Prinsip ini menanamkan sikap bahwa apa yang dilakukan harus sesuai denga napa yang dijanjikan atau dikatakan. Prinsip ini juga mendorong kepatuhan dalam melaksanakan berbagai komitmen, kontrak ataupun perjanjian yang telah disepakati.

Keraf (1998) menyatakan bahwa ada 3(tiga) alasan mengapa prinsip kejujuran sangat relevan dalam dunia bisnis.

  • Alasan yang pertama, mengatakan kejujuran sangat dibutuhkan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak dalam bisnis.
  • Alasan yang kedua, dikatakan bahwa kejujuran diperlukan dalam hal tawar-menawar barang atau jasa.
  • Alasan yang ketiga, menyatakan bahwa kejujuran sangat diperlukan dalam hubungan kerja internal dalam suatu perusahaan.

3. Prinsip Keadilan.

Prinsip ini menanamkan sikap bagi semua pihak untuk berlaku secra adil dimana tidak ada sikap membeda-bedakan dari semua aspek ekonomi, hukum dan aspek lainnya.

Prinsip keadilan yang dipergunakan untu mengukur bisnis menggunakan etika bisnis adalah keadilan bagi semua pihak yang terkait memberikan kontribusi langsung atau tidak langsung terhadap kesuksesan bisnis. Oleh karena itu, semua pihak harus mendapat akses positif dan sesuai dengan peran yang diberikan oleh pihak pemberi bisnis.

4. Prinsip Saling Menguntungkan.

Prinsip yang menuntut kesadaran pelaku bisnis untuk tidak saling merugikan, yang mengartikan dalam semua keputusan yang diambil dalam kegiatan bisnis harus menguntungkan masing-masing pihak terkait.

Dalam dunia bisnis perlu ditanamkan prinsip win-win solution, atau dengan kata lain setiap keputusan atau  Tindakan yang diambil harus bisa membuat semua pihak merasa diuntungkan.

Maka sebab itu, penting bagi semua pelaku bisnis untuk terus menjalankan bisnisnya sebaik mungkin sehingga menguntungkan semua pihak.

5. Prinsip Integritas Moral.

Prinsip integritas moral menekankan kesadaran para pelaku bisnis bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya. Prinsip harus dihayati sebagai tuntunan internal dalam diri pelaku bisnis agar ia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik perusahannya. Prinsip ini menuntut pelaku bisnis untuk tidak merugikan segala pihak dalam semua keputusan dan Tindakan bisnis yang diambil. Pelaku bisnis harus bis menjalankan bisnisnya secara maksimal agar dapat membawa perusahaannya menjadi yang terbaik dan dapat dibanggakan.

Prinsip ini menuntut pebisnis ublic agar mempunyai sikap dan perilaku terhormat serta memegang teguh masing-masing moral yang mengamankan kepentingan public.

Penerapan Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

Prinsip-prinsip etika bisnis yang telah ada tentunya harus diterapkan dalam kegiatan berbisnis guna membawa perusahaan menjadi yang terdepan. Namun prinsip-prinsip etika bisnis baru dapat berjalan jika suatu perusahaan membangun suatu budaya di perusahaan tersebut (corporate culture) yang disebut oleh Keraf sebagai etos bisnis (Keraf, 1998).

Etos bisnis merupakan budaya moral yang menyangkut pada kegiatan bisnis yang dianut suatu perusahaan secara turun-menurun. Etos bisnis merupakan pembudayaan dan pembiasaan penghayatan akan nilai, norma atau prinsip moral tertentu yang dianggap sebagai inti kekuatan dari suatu perusahaan yang sekaligus juga membedkannya dari perusahaan lain. Bentuk nyata dalam penerapan etos kerja ini berupa pelayanan yang baik, kedisplinan, dan tanggung jawabnya.

Etos bisnis pada umumnya dibentuk oleh seorang pendiri suatu perusahaan dengan didasrkan oleh visi ataupun filosofi bisnis yang diambil dari pengalaman pribadi pendiri perusahaan tersebut.

Etos bisnis seiring berjalannya waktu dapat berubah ddan harus dikembangkan. Etos bisnis juga dapat berubah sesuai dengan visi yang dianut oleh pemimpin perusahaan yang silih diganti. Namun pada dasarnya visi dan prinsip dasar tidak banyak berubah. Hal yang akan berubah atau dikembangkan biasanya merupakan tuntutan dari perkembangan perusahaan dan juga perkembangan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun