Mohon tunggu...
Fajar setiono
Fajar setiono Mohon Tunggu... Buruh - copywriter

Selalu bersyukur atas apa yang kita dapatkan.Jangan pernah menyerah sebelum kita mendapatkan apa yang kita inginkan.Selalu semangat dan pantang menyerah!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Persahabatan di Ujung Jalan

11 Oktober 2024   10:47 Diperbarui: 11 Oktober 2024   10:49 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Reza menatapku bingung. "Apa? Clara? Hah, enggak lah."

Aku menatapnya tajam. "Dia serius, Za. Dia benar-benar suka sama kamu. Dan kamu? Kamu malah nggak sadar sama sekali."

Reza terkekeh, tak melihat ini sebagai hal yang besar. "Ah, santai aja. Lagian, aku nggak ada perasaan sama dia. Teman doang."

Kemarahan dalam diriku semakin membuncah. "Itu bukan masalah, Reza! Masalahnya, kamu nggak bisa terus-terusan bikin perempuan yang tulus sama kamu jadi terombang-ambing. Kamu tahu, Clara itu perempuan baik!"

Dia memandangku dengan ekspresi yang mulai berubah serius. "Apa sih, Yu? Kok kamu jadi kayak gini?"

"Aku cuma nggak mau dia tersakiti, Za. Aku nggak mau kamu main-main sama dia," jawabku keras, bahkan aku sendiri terkejut dengan nada suaraku.

Reza terdiam, lalu dia berkata, "Kamu suka sama Clara, ya?"

Pertanyaannya membuatku terperangah. Aku ingin menyangkal, tapi ada sesuatu di dalam diriku yang berhenti untuk bicara. Apa aku suka sama Clara? Rasanya tidak, tapi kenapa aku merasa seolah ini masalah besar bagiku?

Kami saling diam, tak ada lagi percakapan setelah itu. Persahabatan kami terasa seperti seutas benang yang menipis, siap putus kapan saja.

Seminggu berlalu tanpa kabar dari Reza. Aku memutuskan untuk tidak mencari Clara juga. Aku butuh waktu untuk berpikir dan merenung. Namun, semuanya tiba-tiba berubah ketika suatu malam Clara menghubungiku. Suaranya serak, hampir tak terdengar jelas di telepon.

"Bayu, aku harus menikah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun