Mohon tunggu...
Fajar setiono
Fajar setiono Mohon Tunggu... Buruh - copywriter

Selalu bersyukur atas apa yang kita dapatkan.Jangan pernah menyerah sebelum kita mendapatkan apa yang kita inginkan.Selalu semangat dan pantang menyerah!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dari Hujan Ke Matahari

10 September 2024   07:27 Diperbarui: 10 September 2024   07:44 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika matahari mulai terbenam, Budi mengangkat secangkir kopi dan memberikan ucapan selamat tinggal kepada kebun yang telah menjadi bagian dari hidupnya. Dalam hatinya, ia tahu bahwa kisahnya belum sepenuhnya berakhir. Ia telah meninggalkan jejak yang akan dikenang dan seseorang yang akan meneruskan kisahnya.

Dan seperti itulah, dengan hujan yang reda dan matahari yang bersinar, Budi melangkah menuju akhir hidupnya, yang ternyata hanya sebuah awal baru untuk orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun