Mohon tunggu...
Fajar setiono
Fajar setiono Mohon Tunggu... Buruh - copywriter

Selalu bersyukur atas apa yang kita dapatkan.Jangan pernah menyerah sebelum kita mendapatkan apa yang kita inginkan.Selalu semangat dan pantang menyerah!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tertutup Senyuman

6 September 2024   08:00 Diperbarui: 6 September 2024   08:11 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fajar terdiam, tak tahu harus menjawab apa. "Gue gak tau, Ga... Tapi lo kan selalu dapet apa yang lo mau."

Angga menunduk, memainkan puntung rokok di antara jarinya. "Itu dia, Jar. Semua yang gue mau, gue dapetin. Tapi gue lupa sama satu hal yang sebenernya paling penting."

Fajar menunggu, tapi Angga hanya terdiam. Dia tak ingin mendesak, namun rasa penasaran membuatnya bertanya pelan, "Apa yang lo lupain, Ga?"

"Perasaan orang lain," jawab Angga lirih, hampir seperti bisikan.

Fajar terkejut. Selama ini Angga adalah tipe orang yang tak pernah peduli dengan perasaan siapa pun. Tapi malam ini, ada yang berbeda dalam dirinya.

"Gue udah nyakitin banyak orang, Jar. Gue ngerasa kuat karena gue bisa ngelakuin apa aja. Tapi tadi sore, gue ketemu sama anak kecil di jalan, anaknya nangis gara-gara bapaknya gue hajar buat bayar utang. Anak itu... dia ngeliat gue kayak gue ini monster." Suara Angga mulai bergetar.

Fajar terdiam. Angga tidak pernah terlihat selemah ini sebelumnya.

"Dan lo tau apa yang paling parah?" lanjut Angga, tanpa menunggu respon Fajar. "Gue ngeliat bayangan gue sendiri di mata anak itu. Gue dulu juga kayak dia. Bokap gue dihajar orang-orang kayak gue sekarang. Gue udah jadi apa, Jar?"

Fajar tak tahu harus berkata apa. Dia hanya diam, merasakan kesedihan yang begitu dalam terpancar dari Angga.

Angga menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. "Gue bajingan, Jar. Dan mungkin gue udah terlalu jauh buat balik lagi."

Fajar menepuk pundak Angga, mencoba memberi dukungan tanpa banyak kata. "Ga, semua orang punya pilihan buat berubah. Nggak ada yang terlalu jauh selama lo mau."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun