Mohon tunggu...
Fajar Arif Saputra
Fajar Arif Saputra Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - ATLM

Semua dalam ujian masing masing

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seputar Reaksi Hipersensitivitas (Alergi)

21 Januari 2025   21:16 Diperbarui: 21 Januari 2025   21:16 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://faculty.weber.edu/ewalker/Medicinal_Chemistry/topics/Antihistam_local_anesth/histamine_release.gif

Penyebab

Istilah reaksi alergi digunakan untuk menunjukkan adanya reaksi yang melibatkan antibodi IgE (immunoglobulin E). Ig E terikat pada sel khusus, termasuk basofil yangberada di dalam sirkulasi darah dan juga sel mast yang ditemukan di dalam jaringan. Jika antibodi IgE yang terikat dengan sel-sel tersebut berhadapan dengan antigen (dalam hal ini disebut alergen), maka sel-sel tersebut didorong untuk melepaskan zat-zat atau mediator kimia yang dapat merusak atau melukai jaringan di sekitarnya. Alergen bisa berupa partikel debu, serbuk tanaman, obat atau makanan, yang bertindak sebagai antigen yang merangsang terajdinya respon kekebalan. Kadang istilah penyakit atopic digunakan untuk menggambarkan sekumpulan penyakit keturunan yang berhubungan dengan IgE, seperti rhinitis alergika dan asma alergika. Penyakit atopic ditandai dengan kecenderungan untuk menghasilkan antibodi IgE terhadap inhalan (benda-benda yang terhirup, seperti serbuk bunga, bulu binatang dan partikel-partikel debu) yang tidak berbahaya bagi tubuh. Eksim (dermatitis atopik) juga merupakan suatu penyakit atopik meskipun sampai saat ini peran IgE dalam penyakit ini masih belum diketahui atau tidak begitu jelas. Meskipun demikian, seseorang yang menderita penyakit atopik tidak memiliki resiko membentuk antibodi IgE terhadap allergen yang disuntikkan (misalnya obat atau racun serangga)

Gejala
Reaksi alergi bisa bersifat ringan atau berat. Kebanyakan reaksi terdiri dari mata berair,mata terasa gatal dan kadang bersin. Pada reaksi yang esktrim bisa terjadi gangguan pernafasan, kelainan fungsi jantung dan tekanan darah yang sangat rendah, yang menyebabkan syok. Reaksi jenis ini disebut anafilaksis, yang bisa terjadi pada orang-orang yang sangat sensitif, misalnya segera setelah makan makanan atau obat-obatan tertentu atau setelah disengat lebah, dengan segera menimbulkan gejala.

Tipe-tipe Alergi
Alergi tipe I
Alergi atau hipersensitivitas tipe I adalah kegagalan kekebalan tubuh di mana tubuh seseorang menjadi hipersensitif dalam bereaksi secara imunologi terhadap bahan-bahan yang umumnya imunogenik (antigenik)atau dikatakan orang yang bersangkutan bersifat atopik. Dengan kata lain, tubuh manusia berkasi berlebihan terhadap lingkungan atau bahan-bahan yang oleh tubuh dianggap asing dan berbahaya, padahal sebenarnya tidak untuk orang-orang yang tidak bersifat atopik. Bahan-bahan yang menyebabkan hipersensitivitas tersebut disebut alergen.

Alergen/eksogen nonspesifik seperti asap, sulfurdioksida, obat yang masuk melalui jalan nafas akan menyebabkan saluran bronkus yang sebelumnya masih baik menjadi meradang. Alergen diikat Ig E pada sel mast dan menyebabkan sel yang berada di bronkus mengeluarkan mediator kimia (sitokin) sebagai respons terhadap alegen. Sitokin ini mengakibatkan sekresi mukus, sehingga sesak nafas.

Adapun penyakit-penyakit yang disebabkan
oleh reaksi alergi tipe I adalah :
* Konjungtivitis
* Asma
* Rinitis
* Anafilaktic shock

Reaksi Alergi tipe II {Antibody-Mediated Cytotoxicity (Ig G)}
Reaksi alergi tipe II merupakan reaksi yang menyebabkan kerusakan pada sel tubuh oleh karena antibodi melawan/menyerang secara langsung antigen yang berada pada permukaan sel. Antibodi yang berperan biasanya Ig G.

Tipe ini melibatkan K cell atau makrofag. Alergen akan diikat antibody yang berada di permukaan sel makrofag/K cell membentuk antigen antibody kompleks. Kompleks ini menyebabkan aktifnya komplemen (C2 --C9) yang berakibat kerusakan. Alergen (makanan) akan diikat antibody yang berada di permukaan K cell, dan akan melekat pada permukaan sel darah merah. Kompleks ini mengaktifkan komplemen, yang berakibat hancurnya sel darah merah.

Contoh penyakit-penyakit :
* Goodpasture (perdarahan paru, anemia)
* Myasthenia gravis (MG)
* Immune hemolytic (anemia Hemolitik)
* Immune thrombocytopenia purpura
* Thyrotoxicosis (Graves' disease)
Terapi yang dapat diberikan pada alegi tipe II: immunosupresant cortikosteroids-prednisolone).

Reaksi Alergi Tipe III (Immune Complex Disorders)
Merupakan reaksi alegi yang dapat terjadi karena deposit yang berasal dari antigen antibody berada di jaringan.
Adanya antigen antibody kompleks di jaringan, menyebabkan aktifnya komplemen. Kompleks ini mengatifkan basofil sel mast aktif dan merelease histamine, leukotrines dan menyebabkan inflamasi. Alergen (makanan) yang terikat pada antibody pada netrofil (yang berada dalam darah) dan antibody yang berada pada jaringan, mengaktifkan komplemen. Kompleks tersebut menyebabkan kerusakan pada jaringan.

Penyakit :
* the protozoans that cause malaria
* the worms that cause schistosomiasis and filariasis
* the virus that causes hepatitis B, demam berdarah.
* Systemic lupus erythematosus (SLE)
* "Farmer's Lung" (batuk, sesak nafas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun