Kini tidak ada lagi yang selalu mencemoohku di kampus. Begitu pula teman-teman yang senasib denganku, para anak beasiswa. Genk yang dulunya dipimpin Bagus telah bubar. Rupanya mereka juga tidak terlalu menyukai Bagus, hanya karena Bagus orangnya suka menyogok pake uang untuk membentengi dirinya. Aku tidak pernah dendam padanya, walaupun sepanjang hidupnya, Bagus hanya menghinaku saja. Yang kuingat darinya hanya hinaan dan hinaan, kemarin siang adalah hinaan terakhir darinya untuk selama-lamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!