MEMOAR UNTUK ORANG-ORANG PARTAI
OLEH: FAJARRUDIN
Kata-kata ku pungut dari sembarang mulut comberan orang-orang partai
Ku rangkum jadi ultimatum, lengkap dengan bau busuk serta anyir nanah pada tiap lariknya.Â
Orang-orang partai bagiku semua serupa sama
Kadang memuakkan, sesekali menghibur juga
Semua sama tinggi ambisinya
Sama cetek logikanya
Sama nihil nilai-nilainya
Kebijaksanaan macam apa yang akan mereka tawarkan?Â
Selain janji yang kian menumpuk dan membusuk di muka mimbar pidatonya.Â
Selain undang-undang konyol, Â
yang melindungi segenap kepentingan yang meniadakan kepentingan lainnya.Â
Selainnya tak ada,Â
lebih dari itu adalah sia-sia.Â
Seperti badut tolol, kau bujuk kami tertawaÂ
melewati hari-hari yang nyaris penuh dengan celaka,Â
dan upacara kematian orang-orang yang belum dituntaskan hak-hak hidupnya.Â
Dengan safari berwarna kau ajak kami memandang tegap warna-warni bendera di sepanjang jalan layang,Â
yang di kolongnya pulas tertidur bocah-bocah karena lapar.Â
Lalu kau bilang pada kami, bahwa hidup mesti sabar,Â
Sungguh makin hari kau semakin tak bernalar.
Bagaimana bisa kami sabar, sedang lapar terasa semakin kurang ajar.
Barangkali kita akan tetap dan terus mengubur mimpi di atas mimpi-mimpi lainnya; dibawah bayang-bayang bendera partai.
Dan barangkali memoar ini jadi pengingat tentang apa yang mesti jadi keharusan,
dan apa yang harus dimestikan.Â
Slipi, 15 maret 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H