Kehadiran platform crowdfunding hanyalah salah satu bentuk aktifitas gotong royong dalam dunia digital. Esensinya tidak berubah, yaitu kepedulian atas masalah sosial yang ada dengan membantu meringankan beban orang lain.
Kemunculan situs crowdfunding menjadi sarana untuk saling bergandengan tangan menghadapi wabah corona. Beberapa individu menggunakan situs crowdfunding untuk melakukan galang dana dan dukungan terhadap petugas medis sebagai garda terdepat dalam penanganan virus corona.
Dampak yang dihasilkan dari aktfitas gotong royong melalui saluran media baru justri sangat besar dibandingkan secara tradisional. Gotong royong secara tradisional jenderung menggunakan komunikasi secara langsung. Individu dengan individu atau individu dengan kelompok bertatap muka langsung untuk menghasilkan tujuan bersama. Sedangkan melalu saluran teknologi melalui proses komunikasi massa, dimana distribusi dan penerimaan informasi dalam skala besar. Â
Tidak heran sampai ratusan milyar dana terkumpul untuk bantuan melawan wabah corona. Ratusan orang ikut membuat galang dana, dan jutaan orang ikut menyumbangkan dananya. Hal yang harus di perhatikan adalah pembagian tugas antara pemerintah, lembaga filantropi dan individu yang melakukan galang dana. Jangan sampai dana yang dikumpulkan tidak tepat sasaran dan cenderung tumpang tindih pendistribusiannya.
Gotong royong bukan hanya sebuah simbol dan kata-kata tanpa makna. Tetapi gotong royong telah menjadi perilaku dan kebiasaan masyarakat Indonesia. Semoga dengan kekuatan gotong royong yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia, mampu melawan wabah corona.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H