Mungkin disanalah tempat untukmu meratapi masa lalu, pada lukisan yang hampir jadi yang kini ditinggal pelukisnya pergiÂ
Lukisan yang kukira akan selesai lambat tapi malah menjadi sia sia lantaran ditinggal pergi pelukisnya yang egoisÂ
Akhirnya itu hanya lukisan tanpa kelar itu yang hadir di aula ini yang meningglakan dendam yang tak pernah usai.Â
Tapi setelah lama waktu berlalu dan aku menerka-nerka kesimpulan yang kini kuamini, jika lukisan itu telah lengkap dan utuh.
Kini kulihat kamu menangis hanya bisa meratapi lukisan itu yang angkuh tergantung dengan bingkai megah,
Nyatanya lukisan itu sudahlah selesai dengan meninggalkan kamu dalam patah hati tak berkesudahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H