Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Melawan Arus Jakarta

22 Juni 2023   18:32 Diperbarui: 22 Juni 2023   18:37 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi fajar novriansyah

Jakarta adalah ibukota dari Negara Kesatuan Republik Indonesia, tentu sampai artikel ini di ketik Jakarta masihlah bertahta sebagai Ibukota negara, sampai mungkin nanti hingga Kota Nusantara resmi menggatikan posisinya. Lalu setelah tidak jadi ibukota akankah Jakarta tetap menjadi kota para pemenang? seperti dari arti nama lahiriahnya Jayakarta, kata sakral yang diambil dari bahasa sangsakerta Jaya yang memiliki arti kemenangan dan Karta yang berarti di capai. Nama yang di gunakan semenjak pendudukan Sunda Kalapa oleh Fatahillah pada 22 Juni 1527 dari tangan Sunda Pajajaran.

Jika kota New York di amerika serikat memiliki julukan Big Apple maka Jakarta juga memilki julukan sebagai The Big Durians lantaran dirasa memiliki kemampuan untuk tumbuh besar sebagai salah satu kota mahyur di dunia. Sayangnya banyak masyarakat Indonesia terutama warga Jakarta itu sendiri lupa jika ada buah khas lain yang menjadi lambang jakarta, Salak Condet yang kini langka. Bahkan saya agak miris jika maskot jakarta tersebut bersama burung elang bondol  roboh beberapa tahun lalu di batas wilayah di area Tol Jakarta Tangerang, terakhir lewat masih roboh.

Hari ini sebuah lagu baru karya Adrian Martadinata yang di nyanyikan oleh Pennyanyi asal Surabaya idola saya Astrid Satriasari berjudul Melawan Arus Jakarta meluncur tepat pukul 2 siang waktu Indonnesia bagian barat. Sebuah lagu balada pop yang pertama dari Astrid yang mengusung tema sosial, tentang jakarta yang saya rasa ini mewakili kita semua para perantau yang berusaha menjadi besar dan lebih baik lagi di kota banyak mimpi, di kota metropolitan terbesar di Asia tenggara yang banyak dilansir lebih kejam dari ibu tiri.

Astrid Mempersembahkan Melawan arus jakarta tepat di hari jadi kota ini,lagu dengan irama yang lembut dan menenangkan, tanpa mengingkari jika lelah dan keringat adalah nadi untuk tetap bertahan di kerasnya Jakarta. Seperti salah satu kalimat yang saya kopi paste secara sadar dari laman deskripsi lagu ini di you tube

"Mungkin karena butuh, bukan betah, kita harus hadapi. Mungkin tidak selalu indah dan harus bersusah-susah, tapi kita tidak sendiri." sebuah cara Astrid memandang Jakarta dan saya mengamini dengan sepenuh hati kalimat ini.

Ya betul saya sangat sangat sangatlah setuju dengan ungkapan tersebut. Ada banyak harap yang mungkin bisa di wujudkan disini dari cara yang paling sulit dan cara paling instan, dari dunia yang kasat mata dan di tulikan pada telinga sampai hingar bingar dan gemerlap dari sisi paling silau sampai kontras ke sisi paling gelap Jakarta memang tidak ada matinya. Jakarta telah terus berbenah untuk menjadi layak bagi banyak kalangan, banyak inovasi dan perkembangan. Sebagai perantau yang memilki KTP DKI banyak hal mudah yang saya temui untuk fasilitas warganya.

Lagu ini ringan dan enak di dengarkan untuk menaikan perasaan kita yang campur aduk, kesal dan hampir menyerah. Lirik lagu ini dahsyat bagi saya apalagi pada lirik pembukanya   "Pagi datang mengulang Sama seperti kemarin " dan di tutup lebih dalam lagi "Malam pun tiba Di ujung hari ini Kembali tuk pulang  Bersiap mengulang Melawan arus Jakarta "

Ini sebuah Official lirik video tetapi suguhan dari gambar dan video karya anggahrmdh mewakili sekali, berjalan terus bergerak tanpa henti tetap melangkah baik langkah kecil maupun langkah besar, dari lari kecil sampai lari larian, dari diam dan mengejar ya betul ini melwan arus jakarta. Wajah wajah orang yang bergerak memanen peluh dalam perjuangan yang pantang di gunjingkan, di jalanan, pedestrian, jembatan penyebrangan, krl, mrt trasjakarta dan di tiap sudut bergerak. Jakarta dan arusnya yang luar biasa.

Saya acungi jempol dengan sangat kemajuan luar biasa perubahan bertransportasi, dimulai dengan lahirnya Transjakarta di tahun 2004 yang di cibir akan menjadi biang macet, tapi akhirnya kini menjadi solusi praktis perjalanan di Jakarta dan wilayah penyangganya, walau masih banyak Pekerjaan Rumah tapi makin maju dan makin banyak rute yang menjangkau masyarakat, terutama semenjak 2014 telah menjelma sebagai BUMD yang punya manajemen yang baik serta sebagai BRT terpadu pertama di kawasan Asia tenggara dan Asia Selatan. Tapi Jujur Transjakarta sangat terjangkau. 

Lalu reformasi perkeretaapian dimana penggunaan kereta komuter dari mulai masa kereta ekonomi expres, kereta komuter AC yang akhirnya kemudian di hapus dan dilakukan modernisasi di masa Pak Jonan. Saya masih ingat jika ingin pergi ke bekasi via manggarai mesti tunggu 30 menit sampai 15 menit sebelum kereta datang dengan beli tiket di loket masih penuh pengamen dan jalur yang acak acakan. Dari semua drama yang ada hingga akhirnya dalam satu dekade dari 2010 mula KRL bertransformasi kini telah mengangkut begitu banyak penumpang di seantero metropolitan Jakarta. KAI dan perusahaan anak anaknya kini mengelola KRL, MRT dan kemudian nanti LRT Jabodetabek.

Walau demikian ada beberapa yang membuat saya agak buat sedih, banyak hal hal identik dengan Jakarta telah pergi seperti halnya Kopaja, Metromini, Koantas Bima juga Kopami Jaya yang akhirnya melebur dengan rute rute mikrolet Jaklinko. Kendaraan umum yang sesungguhnya pernah jadi kebanggan Jakarta yang kini tertelan modernisasi. Ya memang pengaruh armada yang tidak lagi relevan dengan azaz layak jalan dan keselamatan. Terima kasih mereka telah mewarnai hari hari perjuangan perantauan saya di Jakarta.

Masalah Banjir, jujur saya merasakan banyak perubahan, walau banyak keputusan mengenai ini terkesan tumpang tindih akan tetapi perbaikan dalam penangananya makin baik, semoga hasil dari pembangunan tersebut tidak hanya mengendalikan banjir semata tapi menyelamatkan lingkungan secara keseluruhan, terutama kenyataan jika jakarta makin turun dari permukaan air laut setiap tahunnya.

Saya sekarang lebih banyak tinggal di Tangerang tetapi Jakarta adalah kota pertama saya pergi merantau, Jakarta menyadarkan saya jika semua tidak hanya di dapat dari hal hal yang mudah semacam keinginan ini itu semata tetapi bagaimana mendapatkannya memperjuangkannya dan memenangkannya.

Juga ialah satu cara healing yang bagi saya menarik juga untuk beberapa kenalan dan mungkin beberapa orang di sekitaran Jakarta adalah melupakan ponsel dan bergeraklah berkeliling Jakarta dengan menikmati tiap jengkal kaki melangkah dari satu koridor Transjakarta ke koridor lain, dari halte ke halte, dari satu stasiun ke stasiun pemberhentain lainnya. Dari satu taman dari gedung gedung Mall dari keramaian luarbiasa hingga tempat yang hampir mati. Lalu ini bukan soal uang semata tapi bagaimana resah itu hilang, jika merasa sunyi lagu lagu astrid ada di plyaslit colok di earphon untuk menemani langkah ini.

Dan akhir kata saya jatuh Cinta sekali lagi dengan salah satu kalimat postingan di instagramnya Mbak Astrid di waktu kemarin. Ya saya tidak sendiri, ada banyak pejuang tangguh di jakarta yang bergerilya bertahan, saya tidak sendiri, mbak Astrid tidak sendiri dan kamu yang sama juga berjuang tidak sendiri kita semua adalah serdadu perang , ralat jendral dalam perjuangan kita menaklukan ego diri di kerasnya kita melawan arus jakarta.

Harapan saya semoga kedepan Pembanguan Jakarta tidak hanya mengedepankan modernisasi semata tetapi juga memperhatikan detail detail yang kecil tetapi berharga, kemajuan ekonomi yang berbanding sama baiknya dengan perbaikan ekonomi masyarakat yang bergantung di Jakarta juga semakin baik akhlak dan pelestarian budaya lokal di Jakarta, Selamat Ulang tahun Jakarta ke 496

Tangerang 11 Juni 2023/ Fajar Novriansyah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun