menghitung malam ke malam
akan selalu sepi karena waktu telah beri banyak jeda
membagi satu persatu perasaan
seperti menyelinapkan perih diantara hingar bingar
lalu aku berhenti untuk bermimpi
bosan mengulangi hari hari yang terasa sama persis
sunyi menggulung sebagian raga
yang sudah sangat lelah menanggung rindu entah pada siapa
aku lari kebarat mengejar senja
kembali lagi bangun di ruangan yang sama esok harinya
aku bergerilya pergi ke utara