Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kemelut Lara

20 Juni 2022   07:00 Diperbarui: 20 Juni 2022   07:37 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Namanya Lara, hari ini dirgahayu dia yang ke Tiga Puluh tahun

Lara adalah rindu yang datang dari sekelumit kabut yang dingin menggigil

Lara adalah pahlawan yang kadang datang siang bolong seperti asap bakaran 

Lara adalah si pemberani, si kuat dan serba bisa, Petugas Damkar.

..

Entah ilham darimana orang tua nya memberi nama itu 

Kabarnya agar anaknya tahu kalau sedih adalah sia sia belaka 

Katanya agar si anak tegar kuat dan mampu menakluki hari 

Ceritanya agar si gadis tidak pernah terluka seperti namanya 

Kisah si Lara apakah seperti doa doa Ibu Bapaknya, lancar jaya?

Setelah umur yang ke Sepuluh tahun Lara dewasa sebelum waktunya

Semenjak itu Lara tak pernah sedih Lara tak pernah menangis, telan saja semua.

Semua di telan sampai kenyang sampai air matanya tersumbat untuk sepakat 

Teriakannya keras tapi diberi kode mute hingga siapa yang akan dengar? 

Lara sudah bagai agen mata mata, selalu bermuka dua padahal bukan Lara Croft 

..

Lara adalah kebahagiaan orang tuanya, tulang rusuk Ibu Bapaknya. 

Lara adalah kasih sayang Ibu Bapaknya yang sayang sesayang sayangnya. 

Lara bahagia dengan mereka dan merekapun bahagia untuk anaknya 

Bapaknya Prihatin dan Ibunya Kasih keduanya sayang Lara. 

Lara mengelus pelan nisan kedua orangtuanya yang pergi lebih dulu 

Dua dekade berlalu, apakah Lara sedih? Tidak dia tidak menagis. 

"Lara, Lara main yuk." Itu suara yang diingat nya dari panggilan Ibu Bapaknya. 

Setelah nya yang diingat hanyalah api dan api dimana mana, makanya Lara mau jadi pemadam. 

Pakulonan Barat, 20 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun