Semua terhentiÂ
entah rusak entah lumpuh
semua tak lagi bergerakÂ
terhenti semua duniaku
Tak lagi sinar pagi istimewa
yang ada harap harap cemas
yang tiap hari aku sirami dengan racun
berharap berhenti untuk kembang dan bertumbuh
Semua berubah setelah kau memasukannya diantara kita
memberi jeda yang panjang dan memahat luka tepat di jantung
ya, aku tak sesempurna mimpimu tetang masa depan yang kau mau
tak sebagus untuk selalu bersanding bersamamu, beriringan berdua
Aku memutuskan untuk hengkang, kau menolaknya
kau tak pernah dengar semua cakapku? tapi satu yang betul aku egois
bahagiaku telah terenggut, biarkan saja bahagiamu dan dia tumbuh
tak juga kau perlu berbenah karena duniaku yang rusak sudah ku ulang lagi dari nol.
Tak perlu saling menahan karena debaran itu telah hilang
hanya sisa bekas seperti noda air pada kertas yang mengeringÂ
kalau semua ini hanya sebuah mimpi, semu dan sekedar bunga tidur
bolehkan aku hancurkan?
nyatanya aku hanya memulai lagi
7 Mei 2022
Pakulonan Barat, Kelapa Dua - Tangerang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H