tak sebagus untuk selalu bersanding bersamamu, beriringan berdua
Aku memutuskan untuk hengkang, kau menolaknya
kau tak pernah dengar semua cakapku? tapi satu yang betul aku egois
bahagiaku telah terenggut, biarkan saja bahagiamu dan dia tumbuh
tak juga kau perlu berbenah karena duniaku yang rusak sudah ku ulang lagi dari nol.
Tak perlu saling menahan karena debaran itu telah hilang
hanya sisa bekas seperti noda air pada kertas yang mengeringÂ
kalau semua ini hanya sebuah mimpi, semu dan sekedar bunga tidur
bolehkan aku hancurkan?
nyatanya aku hanya memulai lagi