Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dari Kita, yang Hanya Ada Aku dan Dia

20 Januari 2022   20:00 Diperbarui: 20 Januari 2022   20:18 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

jalan jalan yang telah kita lalui , mungkin akan kita lewati lagi

jika suatu waktu kita berputar arah untuk mencari keping keping yang hilang

jalan jalan yang tidak selalu mulus yang kubenci jika misal harus diulang lagi dari awal

kita telah melewati satu demi satu gerbang, membuka banyak pintu dan menyingkap banyak jendela

kita telah beristirahat dari siang dari malam dari gemerlap dan dari remang remang

kita telah menggambar separuh, seperdua, sepertiga bahkan satu bagian utuh

kita akhirnya berhenti bukan lagi untuk sekedar singgah, sekedar bermalam dan liburan

dari sebujursangkar bangunan dengan atap piramida sama sisi, semua dipenuhi kenang kenangan

kita memajang semua gambar, semua coretan dan semua oleh oleh dari penjuru menyesaki sisi lahan

kita menamai tempat ini rumah, tempat pulang, tempat bernaung dan tentu tempat kembali

kita yang sepakat untuk paket paket kabar yang kita biarkan kabur untuk menemui kenalan

suatu waktu lelah datang bertamu, menyapa dan menetap sampai tua sampai hampir ajal

dari kita yang hanya aku dan dia, hanya aku hanya dia tanpa yang lain. 

dari aku separuh pria yang mencintai banyak kebebasan untuk melanglangbuana

dan dari dia separuh wanita yang ingin pergi mengitari bumi berulang ulang kali

dari pria separuh aku lain yang nyaman untuk bersemayam di rumah, 

dan dari dia separuh wanita itu sendiri yang juga mau berlelah lelah untuk leha leha di rumah

dari sebagian kita yang seperseribu ingin mengulangi masa masa lampau

dari sebagian kita yang seperseribu kepo untuk masa depan 

dari sebagian kita yang seperseribu betah pada saat sekarang dan sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun