Aku adalah dahaga yang menegak air tanpa pandang bulu.
Aku tegak air itu banyak banyak agar tak hidrasi. Agar lancar metabolisme tubuh ini.
Salah agar tidak mudah lapar, agar tidak cepat lelah walau mesti beser.
Aku menjelma menjadi lapar yang menghabiskan tiap sudut keinginan untuk dipuaskan.
Kurasa masih cukup lambungku untuk diisi, untuk di penuhkan.Â
Tapi nyatanya tak demikian, hanya minum saat haus dan mencari makan yang bisa ganjal isi perut. Cari paling murah dan ya asal tak lagi keroncong.
Jadilah Cukup agar semua terpenuhi, seperti rekening yang pasti bisa di penuhi dengan seberapa panjang nol digit. Walau kenyataan hanya Umr yang mampir ke rekening.
Jadilah cukup seperti udara yang kau butuhkan. Dan nikmati bagaimana tubuh bekerja normal dan sebaik baiknya sehat.
Selamat bekerja dan selamat beristirahat.Â
Selamat berjuang dan tetap semangat.
Masih banyak hal yang mesti di Cukup kan. Mari sehat mari berdoa karena dalam jiwa dan tubuh yang sehat akan banyak hal yang dapat di cukupi.Â
Semoga Cukup, tidak kurang satu apapun, jika lebih maka lebih disukai.Â
Terima kasih untuk Tuhan dan diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H