Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tawa menurut KBBI dan Relevansinya di Tahun 2020

26 Desember 2020   22:38 Diperbarui: 26 Desember 2020   22:47 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
twitter.com/joypixels

tawa/ta*wa/ n ungkapan rasa gembira, senang, geli, dan sebagainya dengan mengeluarkan suara (pelan, sedang, keras) melalui alat ucap:

Nah tertawa adalah sebuah pengungkapan perasaan dalam diri manusia, seperti yang tersirat dari pengertiannya maka tertawa adalah sebuah emosi yang tercipta dari rasa bahagia. 

Bahagia itu juga ada banyak macamnya, di mulai dari hal hal lucu yang kita dengar, kita lihat dan bahkan kita lakukan sendiri. Bahkan kita pada dasarnya adalah objek yang bisa menjadi tawa bahagia orang lain.

Menyaksikan acara lawak, standup commedy atau hal hal konyol yang kita temukan secara langsung dalam kehidupan kita sehari hari, yang akhirnya mungkin di ceritakan dan menceritakan kembali kepada orang lain hal hal itu sehingga menjadi tawa di lain waktu dan kesempatan. 

Tertawa adalah fitrahnya manusia, tertawa tidak dilarang tapi jangan terlalu berlebihan.

Dalam tubuh kita ada hormon endorfin yang diproduksi oleh kelenjar pituari dan sistem saraf pusat manusia. Hormon ini kadang kala juga disebut dengan istilah hormon senang karena biasanya tercipta setelah kita melakukan kegiatan atau hal hal yang membuat kita nyaman dan bahagia.

Hormon endorfin juga memiliki fungsi untuk meredakan rasa nyeri pada tubuh manusia serta diketahui memiliki fungsi untuk membuat tidur kita nyenyak sehingga dipercaya mampu mencegah cemas dan depresi.

Hal hal bahagia itu selain makan dan minum yang enak enak (juga sehat ya), olahraga yang tercapai targetnya menyaksikan film di bioskop atau streaming secara daring bahkan bercinta atau melakukan hobi termasuk hal hal positif yang dapat membuat kita bahagia. Jadi akhirnya tahu dong mengapa tertawa bahagia itu juga merupakan hal yang baik bagi kita. Tertawa itu sendiri memiliki pengaruh positif terhadap banyak organ tubuh. 

Dalam tubuh adapula zat kimia yang melindungi jantung dengan cara mengurangi peradangan dan mencegah pembentukan plak kolesterol. Nama zatnya adalah nitrogen oksida atau nitric oxide yang dilepaskan tubuh saat kita tertawa. 

Saat situasi kesehatan tidak dapat diprediksi seperti sekarang ini maka tertawa juga memiliki pernanan penting karena dapat meningkatkan jumlah dan fungsi sel-sel dalam sistem imun. Tertawa pun mampu untuk menetralkan segala emosi buruk yang dapat menyebabkan terjadinya cemas berlebih dan depresi. 

Oke kita masih harus banyak banyak lagi meneliti mamfaat tertawa. Selain menjaga kesehatan dan kebersihan diri sendiri, ruang serta keluarga sekitar kita dan lingkungan terdekat juga cirle kita berkegiatan adalah prioritas kita untuk mengurangi kontaminasi virus dan penularan penyakit bebahaya. 

Makan makanan begizi dan berolahraga serta memakai masker dengan kesadaran penuh adalah tameng kita melindungi diri kita dan orang tersayang dan sekitar kita. 

Nah masyarakat dan khalayak Indonesia Butuh Tertawa untuk lebih sehat lagi, lebih hidup lagi dan bersemangat lagiagar bangkit dari pandemi ini. kalau kamu sudah tahu mamfaat apalagi tertawa untuk dirimu sendiri? jawab di komen ya.

menertawai/me*ner*ta*wai/ v 1 tertawa terhadap; 2 menghina; mengejek; 

menertawakan/me*ner*ta*wa*kan/ v 1 tertawa akan; tertawa terhadap: 2 tertawa karena (melihat kesalahan orang dan sebagainya); 3 ki menghinakan, mengejek, dan sebagainya: ; 4 menjadikan (menyebabkan) tertawa:

Tahun 2020 ini penuh suka duka, muncul banyak rasa perih pedih dan kecewa, cemas yang membuat depresi, kesal dan ingin menyerah. Tapi memang dari hal hal sulit itu selalu ada seleksi alam yang hadir, yang kuat akan bertahan dan lemah akan tersingkir,yang tidak mau terjebak rugi dan gulung tikar dan yang berkorban atau yang dikorbankan. 

Tak peduli siap atau tidak semua telah dirasakan tahun ini. Ada yang behasil bertahan dan menemukan peluang ditengah rakyat yang tengah sulit bertahan, tapi bukan berati tidak ada empati dan simpati semua berjalan secara alamiah.

Semua memulai adaptasi baru, ekosistem yang disesuaikan dengan kondisi saat ini. Lalu apa hubungannya dengan tertawa? tentu ada yang harus ditertawakan dong. Tentu tingkah polah juga kekoyolan oknum yang tersepak dan ter-terjang ditahun 2020. Mentertawakan ironi kenapa begini dan kenapa begitu? dan berkomentar padahal mah mestinya begini bukan begitu.

Selain pencapaian bertahan yang luar biasa dari rakyat negeri 62 ini tentu saja hal hal di awal covid19 yang melanda semester pertama 2020. Kepercayaan diri yang terlalu lebay dan tidak asuk akal yang memastikan virus jahat itu tidak akan berpengaruh banyak terhadap kondisi Negara ini. Tidak perlu disalah menyalahkan semua juga ada porsi kurangnya, ada porsi tidak tepatnya dan pasti ada porsi untuk mentertawakan termasuk ironi korupsi yang terbongkar oleh KPK. 

Skandal artis atau gosip disekitar mereka juga pencapaian orang orang tenar yang memang eksis didunia nyata dan layar televisi, atau hanya yang ribut dan bersensasi di sosial media alias jagat maya. Juga hal hal yang kadang menjadi bahan gunjingan dan tentu saja akan jadi ladang Dosa buat kita yang mentertawakan peneritaan mereka. 

abebooks.com
abebooks.com
Negeri ini butuh tawa yang tulus bukan tawa diatas penderitaan jadi Indonesia Butuh Tertawa untuk hal hal yang lucu dan menyenangkan bukan tertawa atas hal hal yang tidak mesti ditertawakan. Disisi inilah sisi gelap tawa, tidak ada humor manis yang membuat orang bahagia tetapi malah menjadi ironi dan kisah satir. 

Seyogyanya kita mesti menjadi orang yang memiliki jiwa yang besar dan dada lapang untuk menampung kejamnya hidup. Karena rasa sakit dan pedih tidak bisa di skip seperti iklan di youtube maka harus berlanggnan premium agar tidak diganggu iklan. Tidak maka semua hal harus dipikirkan matang matang agar tidak jadi buah derita kemudian hari.

tertawaan/ter*ta*wa*an/ n bahan untuk ditertawakan:;

penertawaan/pe*ner*ta*wa*an/ n proses, cara, perbuatan menertawai atau menertawakan;

Kita dewasa ini mesti menjadi insan yang positif dan melihat semua hal yang terjadi dari sudut pandang yang berbeda. Karena hidup itu Wang Sinawang dimana yang terlihat belum tentu seperti itu, sehingga penilaian kita mesti menjadi objektif dan tidak subjektif apalagi diskriminatif komo deui aya motif sejen.  

Jangan hanya menjadi orang yang memiliki kemampuan untuk mentertawai hal hal yang menimpa orang lain dan marah jika orang lain mentertawakan kita.

Karena manusia selucu itu maka kita yang mentertawakan kemalangan orang lain mesti siap ditertawai oleh yang lain. Karenanya kita bisa masuk di posisi salah satunya atau bahkan keduanya sekaligus. Ingat jadilah orang yang berpikir panjang dan memanfaatkan ilmu dan pengetahuannya agar hidup lebih baik dan jadi inspirasi.

Dunia ini ada alur sebab akibat makdarit lakukanlah yang terbaik untuk dirimu sendiri, jadikanlah pecut untuk memulai hal hal yang membahagiakan untuk kamu dan keluargamu, jadilah kebanggan orang tua dan tetap semangat untuk menyonsong hari esok yang inshaAllah lebih baik lagi.

Bahagia itu kita yang ciptakan, sepertinya ungkapan ini sudah sering ada di berbagai kalimat film, buku atau status sosmed orang banyak, makdarit butuh talent talen yang pandai membuat tawa santai yang menyentuh hati, yang lucu dan tidak ada ironi didalamnya. Indonesia Butuh Tertawa untuk kebahagiaan rakyatnya buka penderitaan. Jadilah anda saya dan kita semua semnagat untuk Indonesia lebih baik lagi.

by the way untuk kata makdarit itu singkatan dari maka dari itu ya, hehehehehehe

Salam Canda, Salam Tawa dan Salam sejahtera untuk kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun