Seyogyanya kita mesti menjadi orang yang memiliki jiwa yang besar dan dada lapang untuk menampung kejamnya hidup. Karena rasa sakit dan pedih tidak bisa di skip seperti iklan di youtube maka harus berlanggnan premium agar tidak diganggu iklan. Tidak maka semua hal harus dipikirkan matang matang agar tidak jadi buah derita kemudian hari.
tertawaan/ter*ta*wa*an/ n bahan untuk ditertawakan:;
penertawaan/pe*ner*ta*wa*an/ n proses, cara, perbuatan menertawai atau menertawakan;
Kita dewasa ini mesti menjadi insan yang positif dan melihat semua hal yang terjadi dari sudut pandang yang berbeda. Karena hidup itu Wang Sinawang dimana yang terlihat belum tentu seperti itu, sehingga penilaian kita mesti menjadi objektif dan tidak subjektif apalagi diskriminatif komo deui aya motif sejen. Â
Jangan hanya menjadi orang yang memiliki kemampuan untuk mentertawai hal hal yang menimpa orang lain dan marah jika orang lain mentertawakan kita.
Karena manusia selucu itu maka kita yang mentertawakan kemalangan orang lain mesti siap ditertawai oleh yang lain. Karenanya kita bisa masuk di posisi salah satunya atau bahkan keduanya sekaligus. Ingat jadilah orang yang berpikir panjang dan memanfaatkan ilmu dan pengetahuannya agar hidup lebih baik dan jadi inspirasi.
Dunia ini ada alur sebab akibat makdarit lakukanlah yang terbaik untuk dirimu sendiri, jadikanlah pecut untuk memulai hal hal yang membahagiakan untuk kamu dan keluargamu, jadilah kebanggan orang tua dan tetap semangat untuk menyonsong hari esok yang inshaAllah lebih baik lagi.
Bahagia itu kita yang ciptakan, sepertinya ungkapan ini sudah sering ada di berbagai kalimat film, buku atau status sosmed orang banyak, makdarit butuh talent talen yang pandai membuat tawa santai yang menyentuh hati, yang lucu dan tidak ada ironi didalamnya. Indonesia Butuh Tertawa untuk kebahagiaan rakyatnya buka penderitaan. Jadilah anda saya dan kita semua semnagat untuk Indonesia lebih baik lagi.
by the way untuk kata makdarit itu singkatan dari maka dari itu ya, hehehehehehe
Salam Canda, Salam Tawa dan Salam sejahtera untuk kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H