Mohon tunggu...
Fajar Novriansyah
Fajar Novriansyah Mohon Tunggu... Administrasi - Pekerja biasa

Pekerja Purna Waktu Sebagai Staf Adminitrasi di Perusahaan Operator SPBU Swasta berlogo kerang kuning. Menikmati suka duka bertransportasi umum, Karena disetiap langkah kan ada jalan, dimana perjalanan kan temui banyak cerita. S1 Manajemen Universitas Terbuka 2014

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Yang Pergi Itu Berharap Disempurnakan

6 Mei 2020   02:25 Diperbarui: 6 Mei 2020   02:35 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kecil saya dan adik saya tinggal di kampung halaman Nenek saya dari Bapak di kuningan jawa barat, saya sangat dekat dengan nenek beliau adalah figur orang tua yang paling dekat dan paling saya sayang lebih dari orangtua. Ya karena lebih sering berjumpa dari balita sampai mas smp. Yang saya sangat sedih jika mengingat hari hari itu adalah saya kehilangan nenek sebelum saya bisa menunjukan apa yang saya dapatkan sekarang

Meninggalnya nenek bertepatan dengan ujian kenaikan kelas 2 ke kelas 3 saat itu. Rasanya sedih karena nenek menghembuskan nafas terakhirnya disaat tidak ada saya. Nenek orang yang cerewet tapi dari sana saya belajar banyak, disiplin dan berkemauan keras adalah wataknya. Besar di jaman penjajahan belanda pun tidak meyurutkan keingin Nenek untuk belajar.

Masa mudanya dia lulus sekolah keutamaan istri, hingga akhirnya merantau ke Jakarta dan menjadi pensiunan dari Universitas Indonesia yang disaleba, lupa saya bagian apa dulu. Ingat saya mikrobiologi.

Kehilangan orang yang kita cintai jangan sampai membuat kita menyerah kandas dengan keadaan, harus bisa bangkit dan meneruskan cita citanya. Apa yang baik yang kita pelajari dari yang telah tiada harus tetap dipertahankan jika itu buruk maka perbaikilah. Yang meninggal hanya membawa 3 hal, amal dosa dan anak yg saleh

Yang pergi berharap kita anak anaknya menyempurnakannya. Karena itu saya selalu bersemangat untuk menjadi pribadi yang saleh dan berusaha berbakti kepada orang tua. Jangan sampai menjadi pribadi yang salah sehingga malah memberatkannya dan tidak dapat menyempurnkan orang tua. 

Yang saya punya saat ini adalah ibu, saya berusaha menyenangkan dia dan menjaganya. Walau kami tidak hidup berdampingan. Yang sedih tahun ini menjadi tahun kedua tidak berjumpa langsung.Padahal sudah pesan tiket kereta api, tetapi karena situasi dan kondisi saat ini yang tidak bisa melakukan mudik.

Tapi selalu doa ini yang kupanjatkan, semoga ibu diberi kesehatan, kekuatan dan keselamatan.

Artinya: "Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (Ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil". 

Jasa-jasa kedua orang tua memang tidak bisa kita balas dengan harta dan materi. Mereka memberikan kita kasih sayang sepenuh hati mulai dari mengandung, menyusui, hingga menjaga tumbuh kembang baik yang selalu disisi kita atau seperti saya jauh dirantau. Kita bisa membalasnya dengan kasih sayang dan perhatian jika kedua orangtua atau salah satunya masih ada.

Saat menajdi orang tuapun kita harus mencurahkan kasih sayang dan semua perhatian kita kepada anak anak kita. Semoga kita selalu menjadi bagian dari orang orang yang saleh, yang menyempurnakan orang tua kita. Dan keturunan kita yang baik juga menajadi saleh dan meneruskan kesalahena ini kepada cucu dan cicit kita selanjutnya.

Penyesalan selalu ada diakhir, dan waktupun tidak bisa diulang, Hormati Orangtuamu sayangi keluargamu itulah tandanya kau seorang yang budiman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun