Dikutip dari laman online maryville.edu, awal mula terciptanya media sosial sendiri terjadi pada 24 Mei 1844. Media sosial awalnya adalah serangkaian titik dan garis elektronik yang diketik pada mesin telegraf. Pada waktu ini juga, Samuel Morse mengirimkan pesan telegraf untuk kali pertama kepada publik.
Namun, menurut The History of Social Networking di situs Digital Trends, tumbuh dan kembangnya internet pada sekitar tahun 1980 hingga 1990 berpotensi untuk memperkenalkan layanan komunikasi online, misalnya seperti CompuServe, America Online, dan Prodigy. Layanan komunikasi ini berhasil menyediakan kepada pengguna untuk berinteraksi melalui email, pesan papan buletin, hingga obrolan online realtime.
Tepat pada 2008, keperkasaan Myspace berhasil dan oleh Facebook. Sebagai raksasa di dunia internet, Google juga pernah mencoba meluncurkan media sosial pada tahun 2012 dengan nama Google+. Hanya saja, media sosial ini tidak memiliki umur yang panjang setelah dilaporkan melakukan pelanggaran keamanan data sekitar 500.000 penggunanya.
Sosial comparison
Sosial comparison adalah proses seseorang menilai hal hal yang ada dan dimiliki di dalam dirinya dengan orang atau grup lain.
Pada tahun 2006 studi dari mussweisler mereka bilang "bahwa sosial comparison itu otomatis"
Studi dari white dkk 2006 juga kalau orang terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain, orang itu akan lebih rentan rasa iri, bersalah dan jadi penuh penyesalan.
Orang orang ini akan beresiko untuk lebih sering berbohong, menyalahkan orang lain dan gak puas dengan kehidupannya.
Â
Solusi
1.Self -knowledge is a must.Â
2.Know your emotion.Â
3.Sosial media is a stage.Â
Munculnya standar Media sosial
Anak-anak muda sekarang banyak sekali yang mengikuti standar standar media sosial ini, ini melahirkan sebuah standar kecantikan yang terlalu sempit, dimana yang kita tau, kita mempunyai penampilan yang berbeda beda.
Tapi masalahnya sosial media itu menyempit itu semua dengan 1 perspektif yang sama, akhirnya banyak orang berusaha melakukan ini itu, untuk memenuhi standar sosial media yang sebenarnya mereka gak ikutin pun tidak jadi maslah.
Sosial media ini seperti perbudakan, karena manusia itu terpancing hal yang mereka gak suka, demi di terima atau mengikuti standar yang mereka buat sendiri. Karena kalau sampai mereka gak bisa memenuhi standar itu itu menimbulkan perasaan gelisah apalagi membandingkan diri mereka dengan orang lain.
Solusi
Solusi yang tepat terhindar setiran fyp sosial media adalah belajar menjadi orang tidak peduli dengan apapun itu, selagi gak kasih manfaat untuk kita, jika itu memberikan manfaat pertimbangan juga manfaat sama kerugian itu lebih banyak yang mana. Jangan mudah terpancing trend trend sosial media karena trend yang ada di sosial media seperti siklus yang tidak ada putusnya.
Kebanyakan orang mengatakan bahwa media sosial itu memberikan dampak buruk bagi pola pikir kita. Faktanya, menggunakan media sosial berlebihan sangat mungkin menimbulkan depresi.
Hal ini terjadi karena melihat-lihat media sosial membuat kita tidak sadar selalu membandingkan diri dengan orang lain. Mungkin Anda sering melihat teman yang hidupnya lebih baik, pekerjaan yang lebih mapan, hingga memiliki pasangan idaman. Semua terlihat ideal dan akhirnya muncul iri dan rasa tidak percaya diri.
Dibahas juga mengenai gejala kecanduan media sosial, mulai dari sulit fokus, mengalami kegelisahan atau FOMO (fear of missing out), serta gangguan tidur.
FOMO juga jadi masalah besar. Ketika kamu terus-terusan melihat pencapaian atau kehidupan orang lain di media sosial, kamu jadi merasa tidak cukup baik. Ini bisa bikin kamu stres, dan stres ini berdampak pada produktivitas kamu.
referensi
1. Jennyfer, M.Psi, Psikolog (2019) Bagaimana Media Sosial Bisa Mengubah Pola Pikir Orang?
https://hellosehat.com/mental/mental-lainnya/sosial-media-mengubah-pola-pikir/
2. Sabtina amorza (2024) Â Detoks Media Sosial: Bagaimana Istirahat Singkat Dapat Mengubah Hidup Anda?
3.nandy,Â
Pengertian Media Sosial, Sejarah, Fungsi, Jenis, Manfaat, dan PerkembangannyaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H