Mohon tunggu...
Fajar Maher Habibillah
Fajar Maher Habibillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang hanya hobi bermain game

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media sosial mengubah cara pandang manusia

6 Januari 2025   00:54 Diperbarui: 6 Januari 2025   00:54 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1.Self -knowledge is a must. 

2.Know your emotion. 

3.Sosial media is a stage. 

Munculnya standar Media sosial

Anak-anak muda sekarang banyak sekali yang mengikuti standar standar media sosial ini, ini melahirkan sebuah standar kecantikan yang terlalu sempit, dimana yang kita tau, kita mempunyai penampilan yang berbeda beda.

Tapi masalahnya sosial media itu menyempit itu semua dengan 1 perspektif yang sama, akhirnya banyak orang berusaha melakukan ini itu, untuk memenuhi standar sosial media yang sebenarnya mereka gak ikutin pun tidak jadi maslah.

Sosial media ini seperti perbudakan, karena manusia itu terpancing hal yang mereka gak suka, demi di terima atau mengikuti standar yang mereka buat sendiri. Karena kalau sampai mereka gak bisa memenuhi standar itu itu menimbulkan perasaan gelisah apalagi membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Solusi

Solusi yang tepat terhindar setiran fyp sosial media adalah belajar menjadi orang tidak peduli dengan apapun itu, selagi gak kasih manfaat untuk kita, jika itu memberikan manfaat pertimbangan juga manfaat sama kerugian itu lebih banyak yang mana. Jangan mudah terpancing trend trend sosial media karena trend yang ada di sosial media seperti siklus yang tidak ada putusnya.

Kebanyakan orang mengatakan bahwa media sosial itu memberikan dampak buruk bagi pola pikir kita. Faktanya, menggunakan media sosial berlebihan sangat mungkin menimbulkan depresi.

Hal ini terjadi karena melihat-lihat media sosial membuat kita tidak sadar selalu membandingkan diri dengan orang lain. Mungkin Anda sering melihat teman yang hidupnya lebih baik, pekerjaan yang lebih mapan, hingga memiliki pasangan idaman. Semua terlihat ideal dan akhirnya muncul iri dan rasa tidak percaya diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun