PENDAHULUAN
Di dalam keorganisasian atau organisasi haruslah memiliki visi dan misi yang jelas. Akan tetapi, visi dan misi itu bisa berjalan haruslah memenuhi syarat organisasi seperti tujuan, aturan, pengurus serta anggota. Jika salah satu komponen tersebut tidak ada maka akan ada kendala bahkan tidak adanya keorganisasian tersebut. Setelah, terpenuhinya syarat organisasian selanjutnya yang harus diperhatikan yakni pelaksanaan kinerja keorganisasian sesuai tugas yang telah ditentukan. Sejak lahir sampai meninggal manusia, sadar atau tidak, kita menjadi anggoata dari suatu atau bebrapa kelompok sosial. Begitu kita lahir kita menjadi anggota baru dari satu kelompok keluarga, suami istri dan anak, atau ayah, ibu dan kakak-kakak. Memasuki sekolah, kita menjadi anggota dari kelompok kelas di sekolah. Di samping itu mungkin kita memasuki perkumpulan tari, perkumpulan olahraga, kelompok diskusi sekolah, dan sebagainya. Memasuki dunia perkejaan, sebagai tenaga kerja, kita menjadi anggota dari kelompok kerja kita, di samping menjadi anggota dari perkumpulan-perkumpulan yang berkaitan dengan minat kita (olahraga, kesenian, dan sebagainya), dengan tempat tinggal kita (rukun tetangga, desa dan sebagainya), dengan keahlian dan profesi kita masing- masing. Dalam setiap kelompok dimana kita menjadi anggota, kita memainkan peran yang berbeda-beda, sebagai ayah, suami, istri, ketua, bendahara, anggota, karyawan, kepala bagian dan seterusnya dengan tugas dantanggung jawab yang berbeda-beda, (F. Daulay, 2016:34)
Pada dasarnya terbentuknya sebuah organisasi memiliki faktor yang melatarbelakanginya. Sama seperti halnya organisasi SBI kisaran yang dibentuk untuk menjadi wadah mengeluarkan aspirasi maupun inspirasi para kalangan anak-anak muda untuk menuangkan ide-ide yang inovatif serta prestasi maupun hal positif lainnya.
Keberhasilan suatu organisasi tergantung dari manajemennya. Apabila manajemennya baik dan teratur, maka akan terlaksana secara efektif dan efisien dan tujuan organisasi tersebut akan tercapai. Tergambar dalam dalil berikut dimana Allah SWT berfirman:
يُدَبِّرُ ٱلْأَمْرَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ إِلَى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِى يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُۥٓ أَلْفَ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ
Artinya: “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.”(Q.S. As-Sajdah : 5)
Tafsir ayat: Hanya Allah lah yang mengurus, mengatur, mengadakan, dan melenyapkan segala yang ada di dunia ini. Segala yang terjadi itu adalah sesuai dengan kehendak dan ketetapan-Nya, tidak ada sesuatu pun yang menyimpang dari kehendak-Nya itu. Pengaturan Allah dimulai dari langit hingga sampai ke bumi, kemudian urusan itu naik kembali kepada-Nya. (Departemen Agama RI,2008: 582)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah adalah pengatur alam semesta. Akan tetapi, sebagai khalifah di muka bumi ini, manusia harus mengatur dan mengelola bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah SWT mengatur alam jagad raya ini. Manajemen mencakup kegiatan untuk mencapai tujuan, dilakukan oleh individu-individu yang menyumbangkan upayanya yang terbaik melalui tindakan-tindakan yang telah ditetapkan sebelumnya (George R. Terry, 2006: 9).
Sejatinya keberadaan organisasi memang diciptakan untuk kepentingan manusia. Mau tidak mau, manusia harus bisa mengatur, mengelola, dan mengembangkan organisasi yang ada tersebut, baik dalam skala dengan cakupan kecil maupun skala dengan cakupan yang luas sekalipun. Dari sinilah perlunya pengorganisasian sebagai sebuah ilmu atau sebagai sebuah seni dalam melakukan pengelolaan organisasi tersebut dibutuhkan serta diperlukan oleh manusia itu sendiri. (F. Rachman,2015:291).
Menurut David H. Holt, dalam (S. Wijono, 2018) pengorganisasian adalah fungsi mengumpulkan sumber daya, mengalokasikan, sumber daya, dan tugas penataan untuk memenuhi rencana organisasi. Sedangkan menurut T. Hani Handoko pengorganisasian merupakan proses dan kegiatan untuk: 1) penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan- kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, 2) perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan, 3) penugasan tanggungjawab tertentu, dan 4) mendelegasikan wewenang yang diperlukan kepada individu- individu untuk melaksanakan tugastugasnya. Fungsi ini menciptakan struktur formal di mana pekerjaan ditetapkan, dibagi, dan dikoordinasikan.
Perjalanan organisasi SBI kisaran telah berjalan 4 tahun. Namun, sebelum bernama SBI kisaran, dahulu bernama FCBI. Namun FCBI yang saat itu telah berdiri selama kurang lebih 4 tahun harus bubar dikarenakan tidak adanya kepengurusan yang jelas dan agenda kegiatan yang tidak berjalan. Maka dibentuklah organisasi yang bernama SBI yang merupakan kepanjangan dari Suporter Barca Indonesia basis atau distrik kisaran yang beranggotakan kurang lebih 40 orang yang terdiri dari pengurus seperti Ketua oleh muhammad akram altafh, Wakil ketua M. Dolli Siregar, Sekretaris oleh Alfi Novianda, dan Bendahara oleh Aulia Faturrohim. SBI sendiri untuk didaerah Sumatera Utara memiliki banyak distrik seperti di tebing tinggi, rantau prapat, dan lain sebagainya. Selain itu, SBI kisaran juga pernah pada masanya di ketuai oleh abangda Rippy Hamdani yang sekarang telah menjadi anggota dewan daerah yang berasal dari fraksi partai golkar.