Â
Epistemologi mengajarkan kepada kita untuk mempertanyakan kejelasan mengenai dari mana sumber informasi itu berasal, karena tidak semua sumber  informasi memiliki kualitas yang sama, dan kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah adalah kunci dalam pengambilan keputusan yang baik.
Contoh praktis: Ketika kita mendengar klaim sebuah produk dari iklan "Obat ini bisa menghilangkan jerawat hanya dalam satu hari" dari klaim tersebut epistemologi kita untuk mempertanyakan"Siapa yang membuat klaim ini?", "Apakah ada studi atau bukti ilmiah yang mendukung klaim tersebut? atau bahkan hanya sebatas trik marketing".
b. Â Mengevaluasi data dan bukti jelas
Selanjutnya, Epistemologi mengajarkan kita untuk memvalidasi kualitas dari data dan bukti yang sudah mendasari sebuah klaim dari sebuah produk. Kita perlu memeriksa apakah data dan bukti yang disajikan sudah valid dan dapat diverifikasi, kita bisa mempertanyakan hal itu dengan beberapa pertanyaan, yaitu:
- Apakah ada data lengkap yang valid terkait informasi tersebut?
- Apakah bukti tersebut bisa diverifikasi ulang dengan disiarkan langsung?
Â
Contoh praktis: ketika kita ingin berinvestasi dalam satu perusahaan karena mendengar banyak klaim baik bahwa perusahaan tersebut memiliki potensi keuntungan besar, namun epistemologi membuat kita harus mempertimbangkan beberapa aspek seperti mengecek laporan keuangan perusahaan tersebut, memeriksa riwayat kinerja perusahaan, dan mencari sumber dari klaim terkait perusahaan.
Â
c.  Membandingkan pilihan secara  objektif