3.HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1Kajian Pustaka
Penelitian-penelitian terkait dengan peran psikologi pendidik dalam proses pembelajaran telah dilakukan sebelumnya, menurut fokus kajian masing-masing. Adapun penelitian-penelitian yang terkait dengan peran psikologi pendidik dalam proses pembelajaran antara lain dapat divisualisaikan dalam tabel berikut:
Tabel 1. Tinjauan Pustaka Penelitian Terdahulu
No.Topik Penelitian TerdahuluSubstansi KajianKontribusi Pustaka Bagi Peneliti
1Novianti (2015) "PeranPsikologi Pendidikan Dalam Prosesbelajar Mengajar"Peranan Psikologi dalam dunia pendidikan sangatlah penting dalam rangka mewujudkan tindakan psikologis yang tepat dalam interaksi antara setiap faktor pendidikan. Pengetahuan psikologis tentang peserta
didik menjadi hal yang sangat penting dalam pendidikan. Oleh karena itu,pengetahuan tentang psikologi pendidikan seharusnya menjadi kebutuhan bagi para guru, bahkan bagi tiap orang yang menyadari dirinya sebagai pendidik.
2RudiHaryadi& Cindi Cludia (2021)Penguasaan terhadap ilmu psikologi pendidikan merupakan suatu tuntutan
terhadap orang yang bergelut dalamPsikologiPendidikanbagiguru. Penguasaan guru tentang psikologi
pendidikan merupakan salah satu
 "Pentingnya Psikologi Pendidikan Bagi Guru"dunia pendidikan sebagai salah satu keahlian pendidik.Sebab, seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu membuat individu orang lain (siswa-siswi) belajar dan kualitas seorang pendidik memberi pengaruh terhadap peningkatan
kompetensi peserta didik.kompetensi yang harus dikuasai guru, yakni kompetensi pedagogik.
3AgustiniBuchari (2018)
"Peran Guru Dalam Mengelola Pembelajaran"Pengelolaan pembelajaran akan terlaksana secara efektif dan efisien apabila guru mampu melakukan perannya.Peran pendidik diantaranya sebagai manajer of instruction dalam menciptakan kondisi dan situasi belajar dengan memanfaatkan berbagai fasilitas belajar-mengajar dan memainkan peranan masing- masing secara integral dalam konteks komunikasi instruksional yang kondusif, untuk mencapai tujuan
pendidikankhususnya mengembangkan pembelajaran.
4Gloria Christoper (2018)
"Peranan Psikologi DalamProses Pembelajaran Siswa Di Sekolah"Guru dalam menjalankan perannya sebagai pendidik bagi peserta didiknya, tentunya dituntut memahami tentang berbagai aspek perilaku dirinya maupun perilaku orang-orang yang terkait dengan tugasnya, terutama perilaku
peserta didik dengan segala aspeknya.Pendidikyangmemahami psikologinya maka dapat memahami karekteristik siswa maka guru akan menjadi bijak dalam menyiapkan media pembelajaran, proses belajar mengajar itu sendiri, bahkan dalam
memberikan penialaian.
3.2Landasan Teori
3.2.1Psikologi Pendidik
Psikologi mengkaji kehidupan seseorang dari aspek psikologisnya, seperti aspek kecerdasan, perkembangan, ingatan, persepsi, perasaan, emosi, dan lain sebagainya (Mudjiran, 2021).
Semantara itu pendidik memiliki pengertian sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada para peserta didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah SWT., dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang mandiri, hal ini dikemukakan oleh Abuddin Nata dalam (Wijaya, Hidayat, & Rafida, 2019).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidik adalah suatu kajian mengenai kemampuan berpikir dan emosi dari seseorang yang bertugas mendidik siswa untuk membentuk kepribadian yang mandiri dan mampu memenuhi tugasnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan dan makhluk sosial di muka bumi.
3.2.2Ruang Lingkup Psikolgi Pendidikan
Psikologi pendidikan tidak terlepas dari dua akar kata yaitu psikologi dan pendidikan. Sebagaimana telah banyak di bicarakan bahwa psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Lebih tepatnya ilmu yang mempelajari tentang perilaku-perilaku manusia beserta alasan mengapa manusia melakukan prilaku tersebut.
Berbicara mengenai psikologi pendidikan, pendidikan dapat diartikan sebagai"...a body of knowledge grounded in physicologycal research which provides a repertoire of resources to aid you in functioning more effectively in teaching learning process" menurut Barlow dalam bukunya. (Barlow, 1985). Jadi bisa disimpulkan bahwa menurut Barlow psikologi pendidikan adalah pengetahuan yang berdasarkan riset psikologis, menyediakan serangkaian sumber untuk bisa membantu proses pembelajaran semakin efektif.
Pendapat Barlow sejalan dengan yang dikemukakan oleh Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI dalam buku Ilmu dan Aplikasi Pendidikan yang menjelaskan, psikologi pendidikan adalah pembahasan ilmiah tentang berbagai aspek dan kegiatan pendidikan yang berkaitan dengan hal-hal berikut: (1) perlakuan
pendidikan; (2) psikologi mengajar; (3) psikologi sosial sekolah sebagai sebuah organisasi, penggunaan prinsip-prinsip psikologi di dalam kelas menyangkut perilaku pendidik, peserta didik dan proses pendidikan. (Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007).
Selain itu, Sudarwan Danim menyatakan bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan adalah sebagai berikut (Danim & Khairil, 2010):
a.Pertumbuhan dan perkembangan pada umumnya.
b.Psikologi anak.
c.Higieni rohani.
d.Kecerdasan dan penilaiannya.
e.Perbedaan-perbedaan individu.
f.Hakikat perbuatan belajar.
g.Faktor-faktor yang mempengaruhi perbuatan belajar.
h.Soal transfer dala belajar.
i.Tes dan soal penilaian atau pengukuran.
j.Teori dasar tentang motivasi.
k.Arti motivation bagi pengajaran.
l.Perkembangan sosial dan emosional
Masalah pokok didalam lingkup psikologi pendidikan yaitu masalah belajar. Kemudian Sumardi Surya Barata dalam (Zulqarnain, Al-fariq, & Sukatin, 2022), menyatakan hal tersebut tidak aneh karena sebetulnya belajar (dan mengajar) merupakan tindakan pelaksanaan dalam usaha pendidikan.
1)Psikologi Umum. Psikologi umum adalah ilmu psikologi yang mempelajari kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas psikis manusia pada umumnya yang dewasa, yang normal dan yang beradab (berkultur).
2)Psikologi Khusus. Psikologi khusus adalah psikologi yang mempelajari tingkah laku individu dalam situasi-situasi khusus. Psikologi khusus meliputi berikut ini.
a.Psikologi perkembangan;
b.Psikologi sosial;
c.Psikologi pendidikan;
d.Psikologi kepribadian dan tipologi;
e.Psikopatologi;
f.Psikologi diferensial dan psikodiognosis;
g.Psikologi kriminal;
h.Parapsikologi;
i.Psikologi komparatif; dan
j.Psikologi penyesuaian.
3.2.3Pentingnya Guru Memahami Psikologi Pendidikan
Psikologi penerapan terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik merupakan pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru, hal ini merupakan pendapat dari Muhibbin Syah dalam (Umbara, 2017). Alasan guru harus memahami mengenai psikologi pendidikan yaitu agar guru sebagai pendidik mendapatkan solusi dari masalah yang sedang dihadapi dan mengetahui bahwa siswa itu baik dalam keadaan belajar. Apabila seorang pendidik paham betul mengenai psikologi pendidikan, maka pendidik akan mampu menciptakan kondisi emosi dan sosial yang kondusif di dalam kelas segingga siswa dapat belajar dikelas dengan nyaman dan menikmati pembelajaran di kelas. Pemahaman guru terhadap psikologi pendidikan dapat memungkinkan untuk berinteraksi dengan bijak, empati, dan lebih perhatian serta lebih menarik dihadapan siswa. Oleh sebab itu psikologi pendidikan ini adalah tuntutan wajib untuk guru supaya memahami dan mengusai nya di dalam dunia pendidikan. Jika seorang guru mempunyai keahlian mendidik dan berkualitas dalam mengajar maka guru akan memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan kompetensi belajar ataupun prestasi siswa di sekolah.
Pengetahuan psikologi banyak di butuhkan terutama di bidang pendidikan karena pada bidang pendidikan kita dihadapkan dengan karakteristik setiap siswa yaitu perilaku, sikap, kepribadian, presepsi, minat, perhatian, kecerdasan, kemampuan berfikir, fantasi, serta aspek-aspek psikologi lainnya yang beragam dari siswa ke siswa. Seorang guru perlu memahami karasteristik psikologi siswa supaya proses belajar dan mengajar dikelas dapat berjalan dengan lancar. Dengan memahami karakteristik psikologi setiap siswa, maka dari itu guru harus melakukan proses belajar dan mengajar yang dipersonalisasi berdasarkan karakteristik
psikologis peserta didik. Maka dari itu, sifat heterogenitas (tidak sama) suatu kelas perlu menjadi perhatian utama bagi guru. Selain pembelajaran yang bersifat personalisasi, guru juga perlu melaksakan pembelajaran yang bersifat kelompok jika karakteristik psikologi peserta didiknya di suatu kelas dianggap relatif sama (homogen).
Dalam pembelajaran dikelas, guru pasti menemukan siswa yang disabilitas perhatian, maka dari itu perhatian seorang siswa pasti lemah dan menyerap pembelajaran nya pun dikelas tidak akan diingat serta mengakibatkan rendahnya prestasi akademik siswa tersebut. Untuk menghadapi siswa kesulitan belajar yang dihadapi siswa, guru dapat melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan masalah attention deficit yang dihadapi siswa dikelas gurur hendaknya memakai metode dan strategi pembelajaran yang menarik perhatian pada saat proses belajar mengajar supaya siswa dapat merasa nyaman dari awal sampai akhir pembelajaran.
Dengan demikian untuk memahami psikologi pendidikan guru diharapkan dapat melewati pertimbangan psikologis sebagai berikut:
1.Menetapkan tujuan pembelajaran dengan tepat. Dengan pemahaman psikologi yang tepat guru diharapkan untuk lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dibutuhkan sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya dengan mencoba mengaplikasikan pemikiran bloom pada klasifikasi perilaku pribadi dan mengaitkannya dengan teori pengembangan diri.
2.Memilih strategi atau metode yang tepat. Guru diharapkan memilih strategi atau metode yang tepat dan mengaitkannya berdasarkan karakteristik siswa dan keunikannya masing-masing serta tingkat perkembangan yang dialami siswa.
3.Memberikan bimbingan bahkan memberikan konseling. Tidak hanyak pembelajaran saja, seorang guru juga harus membimbing siswa dalam memberikan bantuan psikologis yang tepat dan benar melalui hubungan intrapersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.
4.Mempromosikan dan memotivasi pembelajaran siswa. Promosi ialah bekerja keras untuk mengembangkan segala potensi yang siswa miliki. Seperti minat dan bakat. Sementara itu motivasi ialah mendorong siswa agar melaksanakan tindakan tertentu, terlebih utama tindakan pembelajaran. Tanpa pemahaman penuh mengenai psikologi pendidikan, guru bakal kesusahan untuk menonjolkan bahwa mereka merupakan fsilitator dan promotor pembelajaran siswa.
5.Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Apabila guru sudah paham betul mengenai psikologi pendidikan, maka dari itu guru akan membuat suasana emosional dan sosial belajar yang baik di kelas, sehingga siswa akan nyaman dan bahagia dalam proses belajar mengajar.
6.Berinteraksi dengan siswa secara tepat. Pemahaman guru mengenai psikologi pendidikan akan membuat guru semakin bijak lebih perhatian terhadap siswa serta siswa lebih tertarik kepada guru sehingga dapat berinteraksi dengan tepat.
7.Menilai hasil belajar dengan adil. Pemahaman guru terhadap psikologi pendidikan akan berpengaruh terhadap evaluasi pembelajaran terhadap siswa sehingga guru dapat menilai hasil belajar dengan adil.
Pengetahuan mengenai psikologi pendidikan gabi guru ini sangat penting karena merupakan dasar untuk profesi mengajar. Guru sebagai pengajar dan pendidik yang mempunyai ilmu tentang psikologi pendidikan akan mampu mengembangkan serta menerapkan prinsip-prinsip psikologi dalam membelajarkan dan mendidik peserta didik di kelas. Guru harus selalu kreatif dalam membelajarkan peserta didik dikelas yaitu dengan menerapkan tentang psikologi pendidikan secara optimal dan maksimal. Maka dari itu sangatlah penting bagi guru untuk memahami psikologi pendidikan.
4.KESIMPULAN DAN SARAN
Psikologi Pendidik merupakan bagian dari psikologi pendidikan, psikologi pendidik merupakan suatu kajian yang membahas mengenai kecerdasan berpikir dan emosional yang dimiliki oleh seorang pendidik dalam proses belajar mengajar. Psikologi pendidikan menjadi hal yang penting untuk dipelajari oleh pendidik, karena pendidik dituntut untuk menjadi role model atau uswatun hasanah. Kurikulum yang bagus dan fasilitas yang memadai belum cukup untuk membentuk suatu mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri jika tidak ada peran dari pendidiknya. Seluruh aspek dalam proses belajar mengajar membutuhkan peran pendidik yang dapat menjadi motivator ataupun fasilitator bagi peserta didiknya. Pendidik merupakan agen peradaban yang mampu membentuk atau mengubah suatu budaya masyarakat ke arah yang lebih positif.
DAFTAR PUSTAKA
Barlow, D. L. (1985). Educational Psychology: The Teaching-learning Process. Cichago: Moody Press.Buchari, A. (2018). Peran Guru Dalam Pengelolaan Pembelajaran. Jurnal Ilmiah Iqra' Volume 12 No 2, 106-124.
Christoper, G. (2018). Peranan Psikologi Dalam Proses Pembelajaran Siswa Di Sekolah. Jurnal Warta Edisi: 58, 1-15.
Danim, S., & Khairil. (2010). Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru. Bandung: Alfabeta. Haryadi, R., & Cludia, C. (2021). Pentingnya Psikologi Pendidikan Bagi Guru. Academi of Education
Journal Volume 12 No 2, 275-284.
Jamil, J. (2022). Etika Profesi Guru . Sumatera: CV Azka Pustaka.
Marbun, S. M. (2018). Psikologi Pendidikan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.
Mudjiran. (2021). Psikologi Pendidikan: Penerapan Prinsip-prinsip Psikologi Dalam Pembelajaran.
Jakarta: Kencana.
Novianti. (2015). Peran Psikologi Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar. JUPENDAS Vol. 2 No. 2, 55-60.
Rahmat, P. S. (2018). Psikologi Pendidikan. Jakarta Timur: PT Bumi Aksara.
Safari, M. (2020). Psikologi Pendidikan Anak usia Dini. Riau: DOTPLUS Publisher.
Silalahi, T. (1994). Kepemimpinan Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Di SMEA Negeri Daerah Yogyakarta. Jakarta: IKIP.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. (2007). Ilmu Dan Aplikasi Pendidikan Bagian I : Ilmu Pendidikan Teoritis. Jakarta: Grasindo.
Umbara, U. (2017). Psikologi Pembelajaran Matematika (Melaksanakan pembelajaran Matematika Berdasarkan Tinjauan Psikologi). Yogyakarta: Deepublish.
Wijaya, C., Hidayat, R., & Rafida, T. (2019). Manajemen Sumberdaya Pendidik Dan Tenaga Kependidikan. Medan: Cv. Pusdikra Mitra Jaya.
Zulqarnain, Al-fariq, M. S., & Sukatin. (2022). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H