Mohon tunggu...
Fajar Famelianti
Fajar Famelianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Peran psikologi pendidikan dalam proses belajar mengajar di sekolah

11 Januari 2025   16:20 Diperbarui: 11 Januari 2025   16:20 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3.2.3Pentingnya Guru Memahami Psikologi Pendidikan

Psikologi penerapan terapan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar peserta didik merupakan pengetahuan-pengetahuan yang perlu dikuasai guru dan calon guru, hal ini merupakan pendapat dari Muhibbin Syah dalam (Umbara, 2017). Alasan guru harus memahami mengenai psikologi pendidikan yaitu agar guru sebagai pendidik mendapatkan solusi dari masalah yang sedang dihadapi dan mengetahui bahwa siswa itu baik dalam keadaan belajar. Apabila seorang pendidik paham betul mengenai psikologi pendidikan, maka pendidik akan mampu menciptakan kondisi emosi dan sosial yang kondusif di dalam kelas segingga siswa dapat belajar dikelas dengan nyaman dan menikmati pembelajaran di kelas. Pemahaman guru terhadap psikologi pendidikan dapat memungkinkan untuk berinteraksi dengan bijak, empati, dan lebih perhatian serta lebih menarik dihadapan siswa. Oleh sebab itu psikologi pendidikan ini adalah tuntutan wajib untuk guru supaya memahami dan mengusai nya di dalam dunia pendidikan. Jika seorang guru mempunyai keahlian mendidik dan berkualitas dalam mengajar maka guru akan memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan kompetensi belajar ataupun prestasi siswa di sekolah.

Pengetahuan psikologi banyak di butuhkan terutama di bidang pendidikan karena pada bidang pendidikan kita dihadapkan dengan karakteristik setiap siswa yaitu perilaku, sikap, kepribadian, presepsi, minat, perhatian, kecerdasan, kemampuan berfikir, fantasi, serta aspek-aspek psikologi lainnya yang beragam dari siswa ke siswa. Seorang guru perlu memahami karasteristik psikologi siswa supaya proses belajar dan mengajar dikelas dapat berjalan dengan lancar. Dengan memahami karakteristik psikologi setiap siswa, maka dari itu guru harus melakukan proses belajar dan mengajar yang dipersonalisasi berdasarkan karakteristik

psikologis peserta didik. Maka dari itu, sifat heterogenitas (tidak sama) suatu kelas perlu menjadi perhatian utama bagi guru. Selain pembelajaran yang bersifat personalisasi, guru juga perlu melaksakan pembelajaran yang bersifat kelompok jika karakteristik psikologi peserta didiknya di suatu kelas dianggap relatif sama (homogen).

Dalam pembelajaran dikelas, guru pasti menemukan siswa yang disabilitas perhatian, maka dari itu perhatian seorang siswa pasti lemah dan menyerap pembelajaran nya pun dikelas tidak akan diingat serta mengakibatkan rendahnya prestasi akademik siswa tersebut. Untuk menghadapi siswa kesulitan belajar yang dihadapi siswa, guru dapat melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan masalah attention deficit yang dihadapi siswa dikelas gurur hendaknya memakai metode dan strategi pembelajaran yang menarik perhatian pada saat proses belajar mengajar supaya siswa dapat merasa nyaman dari awal sampai akhir pembelajaran.

Dengan demikian untuk memahami psikologi pendidikan guru diharapkan dapat melewati pertimbangan psikologis sebagai berikut:

1.Menetapkan tujuan pembelajaran dengan tepat. Dengan pemahaman psikologi yang tepat guru diharapkan untuk lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dibutuhkan sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya dengan mencoba mengaplikasikan pemikiran bloom pada klasifikasi perilaku pribadi dan mengaitkannya dengan teori pengembangan diri.

2.Memilih strategi atau metode yang tepat. Guru diharapkan memilih strategi atau metode yang tepat dan mengaitkannya berdasarkan karakteristik siswa dan keunikannya masing-masing serta tingkat perkembangan yang dialami siswa.

3.Memberikan bimbingan bahkan memberikan konseling. Tidak hanyak pembelajaran saja, seorang guru juga harus membimbing siswa dalam memberikan bantuan psikologis yang tepat dan benar melalui hubungan intrapersonal yang penuh kehangatan dan keakraban.

4.Mempromosikan dan memotivasi pembelajaran siswa. Promosi ialah bekerja keras untuk mengembangkan segala potensi yang siswa miliki. Seperti minat dan bakat. Sementara itu motivasi ialah mendorong siswa agar melaksanakan tindakan tertentu, terlebih utama tindakan pembelajaran. Tanpa pemahaman penuh mengenai psikologi pendidikan, guru bakal kesusahan untuk menonjolkan bahwa mereka merupakan fsilitator dan promotor pembelajaran siswa.

5.Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Apabila guru sudah paham betul mengenai psikologi pendidikan, maka dari itu guru akan membuat suasana emosional dan sosial belajar yang baik di kelas, sehingga siswa akan nyaman dan bahagia dalam proses belajar mengajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun