Mohon tunggu...
Fajar Dame Harahap
Fajar Dame Harahap Mohon Tunggu... -

aku adalah aku

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Orkes Melayu Tak Pernah Layu

27 Februari 2017   06:15 Diperbarui: 27 Februari 2017   20:00 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orkes Melayu El Adha, diperkuat sejumlah personil musisi lainnya. Yakni, Hasan Syahir, 65, yang apik mengalunkan irama dari Akordion. Selain itu, sosok Ahmad Daribi, 60 yang dipercaya jemarinya sangat piawai pemetik senar Gambus.

Dan, melengkapi kolaborasi nada-nada musik, Syakbani Putra, adalah paling pantas mengayuh tuts keyboard.

Kelompok mereka juga diperkuat para biduanita cantik. Sejumlah penyanyi bersuara emas dan bercengkok indah mendampingi mereka. Diantaranya, Mestika Hasibuan, Farida Ginting, serta Sa'udah.

Sejumlah lagu-lagu Melayu, baik hasil karya maestro terdahulu maupun musisi terkini, kerap dilantunkan manakala Orkes El Adha manggung. Seperti, lagu berjudul Sri Mersing, Sri Tamiang, Kuala Deli, Batu Belah dan Embun Maniti. "Semua lagu Melayu kita suguhkan dan sediakan. Bahkan, lagu-lagu permintaan para penikmat," katanya.

Mereka kerap manggung di momen-momen tertentu. Misalkan, resepsi pernikahan maupun sebagai penghibur di acara serepsi pemerintahan.

Jadwal grup mereka terkadang padat. Bahkan, pada bulan tertentu banyak permintaan kepada mereka. Ali Muda, yang juga pelatih Nasyid di Labuhanbatu ini menambahkan, pada bulan Haji biasanya masa-masa banyaknya resepsi pernikahan.

Untuk sekali manggung, mereka punya bandrol tersendiri. Di dalam kota Rantauprapat, Orkes El Adha dapat dibooking seharga Rp3 jutaan. "Sedangkan di luar kota, kita menaikkan harga. Sampai hanya Rp4,5 jt," tambah Ali Muda.

Berapa kali jadwal mereka manggung. Ali Muda mengaku dalam sebulan bukan tidak mungkin sampai minimal 5 kali. "Terkadang pada masa tertentu lebih sering dipanggil," ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun