Justru dengan berinteraksi dengan alam, anak-anak diajarkan untuk lebih peduli dan lebih mawas diri terhadap apa yang ada di sekitarnya.
Tak apalah jika anak-anak sekarang lebih menyukai gadget atau alat elektronikdan lebih senang bermain. Justru, anak-anak itu harus dipantau dan diketahui potensinya dengan permainan tersebut. Tentu dengan pembatasan permainan yang sesuai dengan kemampuan usianya.
Melihat potensi anak didik sejak dini, membangun karakter dan mengembangkan implementasi ilmu pengetahuan menjadi hal dasar yang mutlak dilakukan untuk pendidikan kita.
Dengan sekolah SABIT ini, saya berharap sekolah-sekolah formal yang lain punya kemauan yang kuat untuk membimbing anak-anak didiknya dengan hati yang tulus dan tidak memaksa kemampuan anak didiknya.
Satu hal terpenting bagi kita adalah, mendidik anak kita bisa dilakukan dimulai dari rumah kita dan dari keluarga kita sendiri.
Ilmu yang Bersinergi, Untuk Membangun Negeri.
Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Salam, Penggemar Bus dan K-Popers.
Fajarbuslovers. (Instagram:Â @fajarpbb)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H