Mohon tunggu...
Fajar Billy Sandi
Fajar Billy Sandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

I'm a hidden king of rock and roll

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

12 Film Terbaik dalam Gulungan Rol Film di Tahun 2012

29 Desember 2012   22:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:49 10973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#2 Lovely Man (2012)

[caption id="attachment_224582" align="aligncenter" width="547" caption="Still of Donny Damara and Raihaanun in Lovely Man"]

13568181641196084900
13568181641196084900
[/caption] Berkat film ini, saya jadi pernah merasakan pengalaman menonton sendirian di dalam bioskop. Di tengah keringnya kreativitas sineas lokal, Lovely Man membuat saya jatuh cinta kembali dengan film Indonesia. Temanya agak tabu untuk santapan penonton lokal, seorang waria tiba-tiba kedatangan tamu tak diundang yang melainkan anaknya sendiri. Kehadiran tersebut sempat ditolak, namun malah terjadi pembicaraan yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Lovely Man begitu polos, begitu jujur, dan menunjukkan tidak ada yang salah dan tidak ada yang benar. Lovely Man pun membuat saya percaya dengan sebuah film kecil tapi memiliki dampak yang besar. Masyarakat Indonesia sayangnya masih menganggap sinis kaum minoritas. Seandainya ada lebih banyak orang yang menonton film ini. (Baca ulasan lengkap Lovely Man di sini)

#1 Take This Waltz (2012)

[caption id="attachment_224583" align="aligncenter" width="600" caption="Still of Luke Kirby and Michelle Williams in Take This Waltz (© 2012 - Magnolia Pictures)"]

1356818303237085509
1356818303237085509
[/caption] Kenapa tidak ada yang berani membawa film ini untuk ditayangkan luas untuk publik Indonesia? Take This Waltz menggambarkan hubungan kompleks antara laki-laki dan perempuan. Margot, diperankan dengan sangat manis dan jujur oleh Michelle Williams, sudah menikah namun menemukan kesenangan baru dengan laki-laki lain sehingga tidak sadar apa yang dimiliki selama ini merupakan hal yang lebih dari cukup. Toh manusia memang tidak pernah memiliki rasa puas. Sarah Polley menulis dan menyutradarai film keduanya melalui kacamata perempuan yang begitu kompleks. Mungkin Anda akan mengerti ketika melihat dua bagian paling emosional di dalam film ini, pertama adalah adegan seks berkala yang terlihat sangat murni dan polos dengan lagu latar dari Leonard Cohen yang berjudul Take This Waltz dan kedua adegan di taman bermain dengan lagu latar Video Killed the Radio Star. Jangan heran, ketika film ini selesai, Anda akan menemukan banyak pertanyaan untuk diri Anda sendiri. This is one-of-a-hell movie, the baby blue valentine of Take This Waltz. (FBS)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun