Apa maunya kelompok ini?
Sejauh pengamatan, ada dua jenis.
Pertama, kelompok yang menghendaki agar Prabowo tidak boleh sama sekali menunjukkan sportivitas kepada Jokowi. Ekstrimnya, Prabowo sama sekali tidak diperkenankan bertemu dengan Jokowi. Pertemuan silaturahmi Prabowo dan Jokowi saja sudah dianggap sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka di masa kampanye.
Mereka menginginkan agar Prabowo harus tetap mewakili kepentingan mereka dan tetap berjuang bersama mereka. Kelompok ini yang beberapa waktu lalu sempat disebut-sebut sebagai penumpang gelap. Kelompok inilah yang harus diwaspadai menjelang momen pelantikkan Jokowi.
Kedua, para pendukung yang sudah mulai move on tetapi tidak suka jika Partai Gerindra masuk dalam koalisi pemerintahan Jokowi. Mereka menghendaki agar Prabowo tetap menjadi simbol kritis bersama partai Gerindra di luar pemerintahan.Â
Kelompok ini kecewa mengapa Gerindra malah mau juga menikmati kue kekuasaan. Kelompok ini tidak mempermasalahkan pertemuan antara Prabowo dan Jokowi. Mereka hanya mempersoalkan: mengapa Gerindra harus masuk dalam koalisi?
Terhadap kelompok terakhir ada hikmah yang harus dipetik: dalam pertarungan politik kekuasaan, jangan terlalu mati-matian mendukung karena bagi para politisi yang abadi hanyalah kepentingan. Dan kepentingan mereka adalah kekuasaan. Tidak perlu menjadi die hard terhadap kandidat tertentu jika tidak ingin patah hati setelah pilpres.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H