Tentu saja hal ini akan menjadi sebuah "sensasi tersendiri" bagi publik internasional ketika Presiden SBY benar-benar mau menerima penghargaan tersebut.
Atau bisa jadi ketika Presiden SBY melalui kurir istana menyatakan akan tetap menerima penghargaan tersebut, bagi pihak istana, kesempatan ini merupakan sebuah momentum bagi Presiden SBY untuk menepis pendapat dunia internasional selama ini seperti yang diungkapkan oleh PBB dan HRW. Dengan menerima penghargaan ini seolah-olah mau mengatakan bahwa laporan HRW dan sorotan PBB tidak benar. Buktinya, Presiden SBY malah mendapatkan penghargaan yang melemahkan hasil penelitian HRW dan soroton PBB.
Namun, akan menjadi buah Simalakama bagi Presiden SBY: Jika World Statesman Award ditolak berarti membenarkan sorotan dunia internasional di atas, jika diterima tetap juga akan ditertawakan publik internasional. Maju kena, mundur kena.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H